⛅ Ande Ande Lumut Bahasa Jawa
Tanamanyang paling cocok adalah jenis “komak” (dalam bahasa Jawa disebut “kara”). Konon, pada saat komak sedang berbunga, ANDE-ANDE LUMUT TEXT NARRATIVE “ANDE-ANDE LUMUT” ( (ANDE ANDE MOSS) Text Procedure - Bakwan. Text Procedure - Bakwan How to Make Bakwan How to Make materials used for How to Make Bakwan: - 200
Kisah Legenda Ande Ande Lumut Jawa TimurANDE ANDE LUMUT adalah cerita legenda yang berasal dari Jawa. Kisah ini dikenal dalam berbagai versi. Versi yang banyak dikenal dan “tradisional” adalah yang mengaitkannya dengan bersatunya kembali KERAJAAN JENGGALA dan KEDIRI. Ande Ande Lumut adalah nama samaran seorang pangeran yang bernama asli PANJI ASMARABANGUN dari Kerajaan Jenggala. Menurut cerita, Panji Asmarabangun melakukan penyamaran karena ingin mencari istrinya yang telah pergi meninggalkan kala dikisahkan berdirilah dua buah kerajaan kembar, yaitu KERAJAAN JENGGALA yang dipimpin oleh RAJA JAYENGNEGARA dan KERAJAAN KEDIRI yang dipimpin oleh RAJA JAYENGRANA. Menurut cerita, dahulunya kedua kerajaan tersebut berada dalam satu wilayah yang bernama KAHURIPAN. Sesuai dengan pesan AIRLANGGA sebelum meninggal, kedua kerajaan tersebut harus disatukan kembali melalui suatu ikatan pernikahan untuk menghindari terjadinya peperangan di antara PANJI ASMARABANGUN putra Jayengnegara dinikahkan dengan SEKARTAJI Putri Jayengrana.Pada suatu ketika, Kerajaan Jenggala tiba-tiba diserang oleh kerajaan musuh. Di saat pertempuran sengit berlangsung, Putri Dewi Sekartaji melarikan diri dan bersembunyi ke sebuah desa yang jauh dari Jenggala. Untuk menjaga keselamatan jiwanya, ia menyamar sebagai gadis kampung dan mengabdi kepada seorang janda yang kaya raya bernama NYAI INTAN. Nyai Intan mempunyai tiga orang putri yang cantik dan genit. Mereka adalah Kleting Abang putri sulung, Kleting Ijo, dan si bungsu Kleting Nyai Intan, Dewi Sekartaji diangkat menjadi anak dan diberi nama KLETING KUNING. Di rumah Nyai Intan, Kleting Kuning selalu disuruh mengerjakan seluruh perkerjaan rumah seperti memasak, mencuci, dan membersihkan rumah. Ia sering dibentak oleh Nyai Intan dan diperlakukan tidak senonoh oleh ketiga kakak angkatnya. Bahkan, ia terkadang diberi makan sehari satu kali oleh ibu itu, di Kerajaan Jenggala, Panji Asmarabangun bersama pasukannya berhasil memukul mundur pasukan musuh. Namun, ia sangat sedih karena istrinya telah pergi meninggalkan istana Jenggala dan tidak ditahui keberadaannya. Setelah keadaan di Kerajaan Jenggala kembali tenang dan aman, sang Pangeran memutuskan untuk mencari istrinya. Namun sebelum itu, ia memerintahkan beberapa pengawalnya untuk mencari jejak kepergian istrinya. Suatu sore, ketika ia sedang duduk di pendopo istana, datanglah seorang pengawalnya untuk menyampaikan laporannya.“Ampun, Baginda! Hamba ingin menyampaikan berita gembira untuk Baginda,” lapor pengawal itu.“Apakah kamu telah mengetahui keberadaan istriku?” tanya Panji Asmarabangun dengan tidak sabar.“Ampun, Baginda! Hamba hanya menemukan seorang gadis yang mirip dengan isti Baginda di sebuah dusun. Namun, hamba belum yakin dia itu istri Baginda, karena ia hanya seorang gadis kampung yang bekerja sebagai pembantu pada seorang janda kaya,” jelas pengawal laporan itu, sang Pangeran pun memutuskan untuk menyamar menjadi seorang pangeran tampan yang sedang mencari jodoh. Keesokan harinya, berangkatlah ia bersama beberapa orang pengawalnya ke Desa Dadapan yang berada di dekat Sungai Bengawan Solo, Lamongan. Desa itu berseberangan dengan desa tempat tinggal Kleting desa itu, Panji Asmarabangun menyamar dengan nama Ande Ande Lumut dan tinggal di rumah seorang janda tua bernama Mbok Randa. Beberapa hari kemudian, ia pun memerintahkan para pengawalnya agar pengumuman sayembara mencari jodoh itu segera disebarkan kepada seluruh pelosok desa. Dalam waktu singkat, berita tentang pelaksanaan sayembara itu tersebar hingga ke desa seberang, desa tempat tinggal Kleting Kuning. Betapa senangnya hati Kleting Abang, Ijo, dan Biru mendengar kabar itu. Mereka akan berdandan secantik-cantiknya untuk menaklukkkan hati sang Pangeran Tampan, Ande Ande Lumut.“Asyik… Asyik…!!! Kita akan berdandan secantik-cantiknya. Kalau salah seorang di antara kita menjadi putri raja, ibu pasti akan senang,” kata Kleting hari sayembara itu dimulai, Kleting Abang, Ijo, dan Biru pun segera berdandan dengan sangat mencolok. Mereka mengenakan pakaian yang paling bagus dan perhiasan yang indah. Saat mereka sedang asyik berdandan, Kleting Kuning mendekati mereka.“Wah, kalian cantik sekali!” puji Kleting Kuning.“Hai, Kleting Kuning! Apakah kamu ingin mengikuti sayembara juga?” tanya Kleting Abang.“Ah, tidak mungkin! Baju pun kamu tak punya. Apakah kamu mau ikut sayembara dengan baju seperti itu?” sahut Kleting Ijo dengan mencela.“Benar, kamu tidak pantas ikut sayembara ini! Lebih baik kamu di rumah mengurus semua pekerjaanmu. Ayo, pergilah ke sungai mencuci semua pakaian kotor itu!” seru Kleting Biru sambil menunjuk ke pakaian ganti mereka yang sudah Kuning segera mengumpulkan pakaian kotor itu lalu pergi ke sungai. Sebenarnya, ia pun tidak tertarik untuk mengikuti sayembara itu, karena ia masih teringat kepada suaminya, Panji Asmarabangun. Ia akan selalu setia kepada suaminya meskipun belum mendengar kabar tentang keadaannya apakah masih hidup atau sudah tewas dalam ia sedang mencuci di sungai, tiba-tiba seekor burung bangau datang menghampirinya. Anehnya, burung bangau itu dapat berbicara layaknya manusia dan kedua kakinya mencengkram sebuah cambuk.“Wahai, Tuan Putri! Pergilah ke Desa Dedapan mengikuti sayembara itu! Di sana Tuan Putri akan bertemu dengan Panji Asmarabangun. Bawalah cambuk ini! Jika sewaktu-waktu Tuan Putri membutuhkan pertolongan, Tuan Putri boleh menggunakannya,” ujar sang burung bangau seraya meletakkan cambuk itu di atas batu di dekat Kleting sempat Kleting Kuning berkata apa-apa, burung bangau itu sudah terbang ke angkasa dan seketika itu pula menghilang dari pandangan mata. Tanpa berpikir panjang lagi, Kleting Kuning pun segera kembali ke rumah dan bersiap-siap berangkat menuju Desa itu, ketiga saudara dan ibu angkatnya telah berangkat terlebih dahulu. Kini mereka telah sampai di tepi Sungai Bengawan Solo. Mereka kebingungan, karena harus menyeberangi sungai yang luas dan dalam itu, sementara tak satu pun perahu yang tampak di tepi sungai.“Bu, bagaimana caranya kita menyeberangi sungai ini?” tanya Kleting Ijo kebingungan.“Iya, Bu! Apa yang harus kita lakukan?” tambah Kleting Biru.“Hai, coba lihat itu! Makhluk apa itu?” seru Kleting terkejutnya Nyai Intan dan ketiga putrinya ketika mengetahui bahwa makhluk itu adalah seekor kepiting raksasa yang sedang terapung di atas permukaan air. Menurut cerita, kepiting raksasa yang bernama YUYU KANGKANG itu adalah utusan Ande Ande Lumut untuk menguji para peserta sayembara yang melewati sungai itu.“Hai, Kepiting Raksasa! Maukah kamu membantu kami menyeberangi sungai ini?” pinta Kleting Abang. Yuyu Kangkang tertawa lebar.“Ha… ha… ha…!!! Aku akan membantu kalian, tapi kalian harus memenuhi satu syarat,” ujar Yuyu Kangkang.“Apakah syaratmu itu, hai Kepiting Raksasa? Katakanlah!” desak Kleting Ijo. “Apapun syaratmu, kami akan memenuhinya asalkan kami dapat menyeberangi sungai ini.”“Kalian harus menciumku terlebih dahulu sebelum aku mengantar kalian ke seberang sungai,” kata Yuyu Kleting Abang dan kedua adiknya menerima persyaratan Yuyu Kangkang. Satu persatu mereka mencium si Yuyu Kangkang. Setelah itu, Yuyu Kangkang pun mengantar mereka ke seberang beberapa saat kemudian, Kleting Kuning juga tiba di tepi sungai. Ketika Yuyu Kangkang mengajukan persyaratan yang sama, yaitu meminta imbalan ciuman, Kleting Kuning menolaknya. Ia tidak ingin menghianati suaminya. Meski ia tidak mau memenuhi syarat itu, ia tetap memaksa si Yuyu Kangkang untuk membantunya menyeberangi sungai. Berkali-kali Kleting Kuning memohon, namun kepiting raksasa itu tetap menolak, kecuali Kleting Kuning mau memenuhi syarat Kuning pun mulai habis kesabarannya. Ia segera memukulkan cambuknya ke sungai dan seketika itu pula air Sungai Bengawan Solo menjadi surut. Melihat hal itu, Yuyu Kangkang menjadi ketakutan dan segera menyeberangkan Kleting Kuning, dan bahkan sekaligus mengantarnya hingga sampai di Desa di rumah Nyai Intan, Kleting Kuning bertemu dengan ketiga saudara dan ibu angkatnya. Tak berapa lama kemudian, sayembara pun dimulai. Secara bergiliran, Kleting Abang dan kedua adiknya menunjukkan kecantikan dan kemolekan tubuhnya di hadapan Ande Ande Lumut. Namun, tak seorang pun di antara mereka yang dipilih oleh Ande Ande Lumut. Melihat hal itu, Nyai Intan pun berlutut memohon kepada Ande Ande Lumut agar memilih salah satu putrinya untuk dijadikan permaisuri.“Ampun, Pangeran! Hamba mohon, terimahlah salah seorang dari ketiga putriku ini! Kurang cantik apalagi mereka dengan dandanan yang sebagus itu?” iba Nyai Intan. Ande Ande Lumut hanya tersenyum.“Memang benar, ketiga putri Nyai cantik semua. Tapi, aku tetap tidak akan memilih seorang pun dari mereka,” kata Ande Ande Lumut tanpa memberikan alasan.“Pengawal! Tolong panggilkan gadis yang berbaju kuning itu kemari!” seru Ande Ande Lumut sambil menunjuk ke arah seorang gadis yang duduk paling gadis yang ditunjuk oleh Ande Ande Lumut itu adalah Kleting Kuning. Ketika Kleting Kuning menghadap kepadanya, pangeran tampan itu bangkit dari singgasananya.“Aku memilih gadis ini sebagai permaisuriku,” kata Ande Ande terkejutnya semua orang yang hadir di tempat itu, terutama Nyai Intan dan ketiga putrinya.“Ampun, Pangeran! Kenapa Pangeran lebih memilih gadis yang tak terurus itu dari pada ketiga putriku yang cantik dan menarik ini?” tanya Nyai Intan ingin Ande Lumut kembali tersenyum, lalu berkata“Wahai, Nyai Intan! Ketahuilah, aku tidak memilih seorang pun dari putrimu, karena mereka bekas’ si Yuyu Kangkang. Aku memilih gadis ini, karena dia lulus ujian, yakni menolak untuk mencium si Yuyu Kangkang,” jelas Ande Ande penjelasan itu, Nyai Intan dan ketiga putrinya baru sadar bahwa mereka ditolak oleh Ande Ande Lumut karena tidak lulus ujian. Sementara itu, Kleting Kuning masih kebingungan, karena belum menemukan suaminya. Namun, setelah Ande Ande Lumut membongkar penyamarannya bahwa dirinya adalah Panji Asmarabangun, barulah Kleting Kuning sadar. Dengan cambuk sakti pemberian si burung bangau, ia segera mengubah dirinya menjadi seorang putri yang cantik jelita. Panji Asmarabangun baru sadar ternyata Klenting Kuning adalah istrinya, Dewi sepasang suami istri yang saling mencintai itu bertemu kembali dan hidup berhagia. Sebagai ucapan terima kasih kepada Mbok Randa, Panji Asmarabangun membawanya serta tinggal di istana Jenggala. Sementara Nyai Intan dan ketiga putrinya kembali ke desanya dengan perasaan kecewa dan malu.
CeritaRakyat Bahasa Jawa Terlengkap, das vom Entwickler Ariafit Developer stammt, lief in der Vergangenheit auf Android-Systemen. Jetzt können Sie Cerita Rakyat Bahasa Jawa Terlengkap problemlos auf dem PC mit GameLoop spielen. Laden Sie es in der GameLoop-Bibliothek oder in den Suchergebnissen herunter.
East Java - Indonesia Ande-Ande Lumut Rating 37 votes As retold by Samsuni Ande-Ande Lumut is a pseudonym of a prince of Jenggala Kingdom whose real name is Panji Asmarabangun. According to the story, Panji hides his true identity to find his wife who leaves the palace. Why does she go? Can the prince find her? Read the following story. *** Long ago in East Java, there stood twin kingdoms namely Jenggala, which was ruled by King Jayengnegara, and Kediri, whose king was Jayengrana. The kingdoms were once united under Kahuripan. The king of Kahuripan, Airlangga, before his death had a will that whatever happened, they had to be together as one. So to avoid war, the kingdoms decided to reunite through a marriage of the kings’ children. Panji Asmarabangun, son of Jayengnegara, was married to Dewi Sekartaji, daughter of Jayengrana. Once upon a time, Jenggala was attacked by a large number of people. When the war broke out, Princess Dewi Sekartaji ran away and hid out in a desolate village. She went in disguise as a village girl and then served a wealthy widow called Nyai Intan. Nyai Intan had three beautiful daughters, Kleting Abang, Kleting Ijo, and Kleting Biru. After a while, she fostered Dewi Sekartaji and gave her the name of Kleting Kuning. Kleting Kuning did all the housekeeping and cooking in the house. She was more like a servant than a child. Nyai Intan and her daughters often scolded her and treated her badly. It was good enough if the girl had only one meal a day. In the meantime in Jenggala, Panji Asmarabangun together with his troop managed to drive out the enemies. The victory was just a short relief for him as he could not find his beloved wife. Heaven knew where she was. With the kingdom restoring its security, the prince devoted his time to seek his wife. Right away he commanded his soldiers to gather as much information as could be. Then, in one fine afternoon, a soldier came up to him. “I have good news for you, Your Highness,” reported the man. “Did you find anything?” asked the prince eagerly. “I saw a woman that looked like the princess, Your Highness, in a small village. But I’m not sure yet that she was her because she was only a village woman who worked for a rich widow.” In the next few days, Panji decided to pass himself off as a prince who was looking for a wife. He was headed for Dadapan, a village at the bank of Bengawan Solo River, with some guards. The village was not far from where Kleting Kuning lived. Under the name of Ande-Ande Lumut, Panji stayed in a modest house of an old widow called Mbok Randa. He soon announced to the people that he was holding a contest to find a wife. In a very short time, it spread out to all corners of the village and to the neighboring villages. Kleting Abang, Kleting Ijo, and Kleting Biru were so happy to hear that. They dressed up as beautiful as possible to win the prince’s heart. They were sure he would fall for one of them. “We should always look pretty, sister. Mother will be glad if one of us becomes a princess,” said Kleting Abang. On the due day, the girls seemed ready. They put on their best dresses and jewelry. When they were wearing their make up, Kleting Kuning came up to them. “Wow, you guys are so beautiful!” she said. “Hi, Kleting Kuning! Do you want to take part in the contest too?” asked Kleting Abang. “That’s unlikely. You don’t even have a dress. You certainly can’t go out there in such a terrible look,” mocked Kleting Ijo. “Hahaha! That’s right. You can’t go to the contest. You’d better stay home and finish your job. Go, do the laundry!” shouted Kleting Biru while pointing at a pile of their dirty clothes. Kleting Kuning took the dirty clothes and went to a nearby river. She actually did not want to go to the contest since a memory of her husband was still in his mind. She would not see anyone else as long as the prince was still alive. Whilst at the riverbank, suddenly a heron approached her. It weirdly talked like a human and grabbed a whip in its feet. “O princess! Pray, care to go to the contest in Dadapan. There you will meet your husband. Take this whip, you may need it,” said the heron, putting the whip on a stone next to Kleting Kuning. The lady barely said anything when the mysterious bird flew up high in the sky and got out of sight. Without hesitating, Kleting Kuning rushed back home and dressed up for the contest. By that time, Nyai Intan and her three daughters had left. They reached the bank of Bengawan Solo River. But they could not get across a river that deep and wide. It happened that not a single boat was seen around there. “Mother, how can we get across?” asked Kleting Ijo in confusion. “Yes, mother. What do we do now?” added Kleting Biru. “Wait, wait. Look at that! What is that?” said Kleting Abang. They were taken aback to see a giant crab floating upon the stream. They did not know that the crab was Yuyu Kangkang, Ande Ande Lumut’s henchman assigned to test the participants. “Do you need help, ladies?” asked the crab. “Can you really get us across?” asked Kleting Abang back. Yuyu Kangkang laughed. “Ha… ha… ha!! I can do that, but I have a condition,” the crab said. “What is it? Tell us quick!” urged Kleting Ijo. “Whatever it is, we will do that as long as you can take us to the other side of the river.” “Well, then. I want all of you to kiss me,” said Yuyu Kangkang in teasing fashion. Kleting Abang and her two sisters agreed. One by one, they stuck out their neck and kissed the crab. After that, Yuyu Kangkang told them to get on his back and took them across. Not very long afterwards, Kleting Kuning showed up at the river bank. Like before, Yuyu Kangkang offered a help under the same condition she had to give him a kiss. Kleting Kuning refused it. She did not want to kiss anyone while still having a husband. But she begged for help anyway. The crab turned away. He did not want to lend a hand until he got a kiss. Kleting Kuning began to lose patience. She lashed the stream with her whip, making the river water dwindle. Witnessing such a power, Yuyu Kangkang was petrified. He quickly took her across and even to Dadapan Village. In Mbok Randa’s house, Kleting Kuning met her sisters and mother. Not long after, Ande-Ande Lumut came out. The ladies showed off their beauties in front of the prince. But he did not seem impressed by any of them. Nyai Intan started to feel worried. She went forward and got on her knees before the prince. “Take one of my daughters, prince. They are all beautiful, aren’t they?” the widow begged. Ande-Ande Lumut only smiled. “They are indeed charming. But I am not going to pick any of them,” said Ande Ande Lumut. “Guards! Lead that lady in yellow dress here!” commanded him, referring to the girl sitting on the back row. She was Kleting Kuning. “I will take you as wife. Will you say yes?” the prince asked the modest looking lady. Everyone in the place was surprised, moreover Nyai Intan and her daughters. “I’m sorry, Your Highness! Why do you pick that rakish woman instead of my daughters?” asked Nyai Intan. Again, Ande-Ande Lumut smiled, and then said, “Nyai Intan! Just so you know why I don’t choose your daughters. It is because they have been disgraced by Yuyu Kangkang, the giant crab. I pick this lady because she is still clean. She refused to kiss the crab.” Afterwards, Ande-Ande Lumut revealed to Kleting Kuning who he really was. The husband and wife finally reunited again. As for Nyai Intan and her daughters, they walked home with disappointment and embarrassment. *** The characters of Kelting Abang, Kleting Ijo, and Kleting Biru represent greedy girls who cannot keep their honor. They dream to be a wife of a prince and are willing to do anything for that, even sacrificing their purity. In the end, they tragically get nothing. Ande-Ande Lumut and Kleting Kuning both represent a faithful lover. Despite everything that befalls them, they remain firm on their love to each other. As a result, after a long separation, they reunite with each other. It is a clear example of where faithfulness could lead people to. Samsuni/sas/171/10-09 Translation by Reza Daffi [1] Abang red [2] Ijo green [3] Biru blue [4] Kuning yellow Read Times All rights are reserved under the Department of Law and Human Rights Republic of Indonesia Copyrights by The material may be used, downloaded, or distributed only after permission from the author and Please rate the above folklore Comments for "Ande-Ande Lumut" Leave your Comment
MCBahasa Jawa Hari Sumpah Pemuda. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Ingkang dhahat kinurmatan, Kepala SMA Tunas Harapan. Ingkang kawula hormati, para dwija, staf karyawan lan komite SMA Tunas Harapan. Ingkang kawula tresnani, sedaya rencang lan kakak-kakak kelas SMA Tunas Harapan. Langkung rumiyin, sumangga kawula lan panjenengan sedaya
Salam kenal, saya Si Rajin. Sebagai penulis profesional, saya ingin membuat artikel ini untuk memperkenalkan cerita Ande Ande Lumut dalam bahasa Jawa kepada pembaca. Saya ingin menciptakan konten yang berguna, dapat diandalkan, dan dipercaya oleh pembaca. Isi Utama FAQ Kelebihan Tips Ringkasan Isi Utama Cerita Ande Ande Lumut adalah cerita rakyat yang populer di Indonesia, terutama di daerah Jawa. Cerita ini menceritakan tentang seorang putri yang hidup dalam kemiskinan dan harus menikahi seorang pangeran yang sangat kaya. Namun, dengan bantuan peri, putri tersebut dapat memenuhi permintaan pangeran dan akhirnya menikah dengannya. Cerita ini mengandung banyak nilai-nilai moral, seperti kesabaran, kebaikan hati, dan kepercayaan pada keajaiban. Selain itu, cerita ini juga mengandung unsur-unsur magis yang menarik bagi pembaca. Cerita Ande Ande Lumut biasanya disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun, dengan adanya teknologi saat ini, cerita ini juga dapat diakses melalui buku, film, atau internet. Jika Anda tertarik untuk membaca cerita Ande Ande Lumut dalam bahasa Jawa, berikut adalah beberapa contoh kalimat yang dapat membantu Anda memahami cerita ini “Ande Ande Lumut, ono ingkang mbutuhaken putri. Kulo ngaturaken putri kang luwih ageng.” Ande Ande Lumut, ada yang memerlukan putri. Saya menawarkan putri yang lebih besar. “Duh Gusti, kula sampun tresna marang sang pangeran. Nanging kulo ora kapercaya yen kula bisa ngurmati sandinganipun.” Tuhan, saya sudah mencintai sang pangeran. Tapi saya tidak percaya bahwa saya bisa memenuhi permintaannya. “Sampun kula urip ing ndalem, kulo ora pernah nyuwun apa-apa, nanging nanging kulo ora duweni apa-apa.” Sudah lama saya tinggal di istana, tapi saya tidak pernah meminta apa-apa, meskipun saya tidak memiliki apa-apa. FAQ Apakah cerita Ande Ande Lumut benar-benar ada? Cerita ini adalah cerita rakyat yang telah disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Meskipun tidak ada bukti sejarah yang pasti, cerita ini masih populer hingga saat ini. Dari mana asal cerita Ande Ande Lumut? Cerita ini berasal dari Indonesia, terutama di daerah Jawa. Namun, cerita serupa juga dapat ditemukan di beberapa negara Asia. Apa pesan moral dari cerita Ande Ande Lumut? Cerita ini mengandung banyak pesan moral, seperti kesabaran, kebaikan hati, dan kepercayaan pada keajaiban. Bagaimana cara mengakses cerita Ande Ande Lumut? Cerita ini dapat diakses melalui buku, film, atau internet. Siapa tokoh utama dalam cerita Ande Ande Lumut? Tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang putri yang hidup dalam kemiskinan. Bagaimana cerita Ande Ande Lumut berakhir? Cerita ini berakhir dengan putri yang menikah dengan sang pangeran setelah berhasil memenuhi permintaannya. Apakah cerita Ande Ande Lumut cocok untuk anak-anak? Cerita ini cocok untuk anak-anak karena mengandung nilai-nilai moral yang penting. Apakah cerita Ande Ande Lumut diadaptasi menjadi film atau drama? Ya, cerita ini telah diadaptasi menjadi film atau drama di Indonesia. Kelebihan Cerita Ande Ande Lumut memiliki banyak kelebihan, seperti Mengandung pesan moral yang penting Menarik bagi pembaca karena mengandung unsur magis Merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia Dapat diakses melalui berbagai media Tips Jika Anda tertarik untuk membaca atau menonton cerita Ande Ande Lumut, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda Cari sumber yang dapat diandalkan untuk membaca atau menonton cerita ini Perhatikan pesan moral yang terkandung dalam cerita ini Coba memahami kalimat dalam bahasa Jawa untuk menambah pemahaman Anda tentang cerita ini Ringkasan Cerita Ande Ande Lumut adalah cerita rakyat yang populer di Indonesia. Cerita ini mengandung banyak nilai-nilai moral, seperti kesabaran, kebaikan hati, dan kepercayaan pada keajaiban. Jika Anda tertarik untuk membaca atau menonton cerita ini, pastikan untuk mencari sumber yang dapat diandalkan dan memperhatikan pesan moral yang terkandung dalam cerita ini.
Andeande lumut 1. Sobat, kali ini saya akan membagikan salah satu tugas di sekolah yakni Drama dalam bahasa jawa.. Drama ini saya sediakan supaya dapat membantu sobat dalam mencari inspirasi drama ataupun yang ingin lebih mengerti tentang Drama bahasa Jawa silahkan dipelajari berikut contoh teks naskah drama dalam bahasa Jawa Drama
Yakin sudah tahu cerita rakyat Ande Ande Lumut dan dapat menceritakannya kembali kepada anak-anakmu nanti? Mending kamu simak sinopsis beserta penjelasan tentang unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menarik dari kisah tersebut di artikel berikut!Sebagian besar orang Jawa barangkali sudah sangat familier dengan cerita rakyat Ande Ande Lumut. Akan tetapi, bisa jadi tidak banyak yang tahu apa yang ada di balik populernya legenda dari daerah Jawa Timur artikel ini, kami memaparkan ringkasan cerita Ande Ande Lumut yang mengungkap pula tentang bagaimana naskah tentang kisah cintanya dengan Klenting Kuning berkembang di tengah masyarakat. Selain itu, kami juga menyediakan informasi mengenai unsur intrinsik dan fakta menarik dari kisah penasaran karena ingin segera menceritakannya kepada anak, keponakan, atau siapa pun yang kamu pikir perlu mengetahui kisahnya, bukan? Kalau begitu tanpa perlu berlama-lama, langsung saja simak informasinya sebagai berikut!Cerita Rakyat Ande Ande Lumut Sumber Kisah Si Ande Ande Lumut – Nuansa Aulia Cerita rakyat Ande Ande Lumut dikaitkan dengan kerajaan kembar di Jawa Timur, yaitu Kerajaan Jenggala yang dipimpin Raja Jayengnegara dan Kediri yang dipimpin Raja Jayengrana. Konon pada dahulu kala, kedua kerajaan itu masih terletak dalam satu wilayah yang bernama Kahuripan. Alkisah sebelum Raja Airlangga, pendiri Kerajaan Kahuripan meninggal, ia sempat berpesan agar kedua kerajaan agar tidak berperang di kemudian hari. Caranya adalah melalui ikatan pernikahan. Kedua belah pihak pun berniat untuk menikahkan pangeran dan putri dari masing-masing kerajaan, yaitu Pangeran Kusumayuda Kediri dan Dewi Candrakirana Jenggala. Kerajaan Jenggala dan Kediri pun bersatu walau kekuasaannya masih terpisah. Hingga suatu hari, Kerajaan Jenggala diserang oleh musuh sehingga membuat Pangeran Kusumayuda terpaksa berpisah dari Dewi Candrakirana. Usaha Dewi Candrakirana Menyelamatkan Diri Pertempuran sengit terjadi segera setelah musuh memasuki wilayah Kerajaan Jenggala. Akibatnya, Dewi Candrakirana berusaha melarikan diri, bahkan tanpa sempat bertemu atau berpamitan dengan suaminya. Agar musuh tidak menemukan keberadaannya, Dewi Candrakirana pergi jauh dari Jenggala dan bersembunyi di sebuah desa. Di sana, ia menyamar menjadi gadis kampung dan hidup mengabdi pada janda kaya yang dikenal sebagai Nyai Intan. Nyai Intan memiliki tiga orang putri, yaitu Kleting Abang, Kleting Ijo, dan Kleting Biru. Lantaran tinggal bersama keluarga Nyai Intan, Dewi Candrakirana diangkat anak dan diberi nama Kleting Kuning, yang tugasnya adalah mengerjakan seluruh pekerjaan rumah. Ia rela disuruh memasak, mencuci, membersihkan setiap sudut rumah, termasuk dirundung oleh saudari-saudari angkatnya. Bukan itu saja, ia juga hanya mendapatkan makanan satu kali dalam sehari. Pangeran Kusumayuda Mencari Permaisurinya Sementara itu di Kerajaan Jenggala, Pangeran Kusumayuda berhasil mengalahkan musuh. Sayangnya, ia justru bersedih lantaran mengetahui sang permaisuri meninggalkan istana dan tidak diketahui di mana keberadaannya. Sang Pangeran pun mengutus seseorang untuk mencari ke mana Dewi Candrakirana berada. Hingga tak lama setelahnya, utusan itu melaporkan bahwa ia melihat seorang wanita di sebuah desa yang wajahnya sangat mirip dengan Dewi Candrakirana. “Baginda, hamba ingin menyampaikan berita gembira,” kata utusan tersebut. “Apakah kau berhasil menemukan di mana istriku berada?” Tanya Pangeran Kusumayuda. “Hamba menemukan seorang gadis yang mirip dengan Baginda Permaisuri, tetapi hamba belum yakin apakah ia adalah Dewi Candrakirana atau bukan karena ia bekerja sebagai pesuruh di rumah seorang janda.” Mendengar hal itu, Sang Pangeran bermaksud membuktikan sendiri siapa sosok yang dilihat orang utusannya dengan menyamar sebagai pemuda desa. Ia pun mengganti namanya menjadi Ande Ande Lumut dan menumpang tinggal di rumah seorang perempuan tua. Beberapa hari kemudian, ia meminta para pengawalnya menyebarkan sayembara ke seluruh pelosok desa. Isi sayembara itu adalah bahwa ada seorang pangeran yang sedang mencari calon istri. Kabar itu bahkan sampai di telinga Kleting Kuning dan keluarga Nyai Intan yang tinggal di desa seberang. Sayembara dan Pertemuan Para Kleting dengan Yuyu Kangkang Sumber Dongeng Ande Ande Lumut – Dongeng Kita Nyai Intan dan ketiga putrinya antusias mengikuti sayembara. Kleting Abang, Ijo, dan Biru pun berusaha untuk berdandan sedemikian rupa agar terlihat cantik dan mampu meluluhkan hati Sang Pangeran. Di sisi lain, Kleting Kuning tidak berniat untuk mengikuti sayembara karena merasa masih mempunyai suami, yakni Pangeran Kusumayuda. Sewaktu para Kleting lain pergi, ia justru berangkat ke sungai untuk mencuci baju. Ketika tengah mencuci, seekor burung bangau datang menghampirinya. Burung itu berbicara dan menyuruhnya untuk ikut sayembara. “Tuan Putri, pergilah ke tempat sayembara. Di sana, Tuan Putri akan bertemu dengan Pangeran Kusumayuda. Bawalah cambuk ini jika sewaktu-waktu Tuan Putri memerlukan pertolongan,” burung itu pergi usai meletakkan cambuk di dekat Kleting Kuning. Setelah itu, Kleting Kuning berlari pulang ke rumah dan bersiap untuk ikut sayembara. Sedangkan ibu dan tiga saudari angkatnya sudah sampai ke sebuah sungai dan tengah mencari cara untuk bisa menyeberanginya mengingat tidak ada satu perahu pun di sana. Tiba-tiba, mereka melihat seekor kepiting raksasa mengapung di permukaan air. Yuyu Kangkang namanya, makhluk yang sengaja diutus Ande Ande Lumut untuk menguji wanita-wanita yang hendak ikut sayembara. Nyai Intan dan para Kleting meminta agar Yuyu Kangkang mau menyeberangkan mereka. Akan tetapi, Yuyu Kangkang mengajukan syarat agar para wanita itu mau menciumnya jika ingin diantar ke seberang sungai. “Apa pun syaratmu akan kami penuhi, asalkan kami sampai ke seberang sungai,” kata salah satu Kleting. Kedatangan Kleting Kuning dan Pertemuannya dengan Pangeran Para Kleting dan Nyai Intan sudah berhasil menyeberangi sungai. Tak berapa lama kemudian, Kleting Kuning sampai di sungai dan ia juga meminta bantuan kepada Yuyu Kangkang. Kepiting raksasa itu mengajukan tawaran yang sama seperti yang diajukan kepada para kleting sebelumnya. Tidak seperti Kleting-Kleting lain, Kleting Kuning menolak dan memohon agar Yuyu Kangkang mau membantunya tanpa harus mengajukan syarat yang aneh-aneh. Yuyu Kangkang sendiri tetap gigih menolak, hingga akhirnya Kleting Kuning memukulkan cambuknya ke sungai. Seketika, air sungai perlahan-lahan surut. Hal itu membuat Yuyu Kangkang ketakutan dan ia jadi terburu-buru menyeberangkan Kleting Kuning, bahkan mengantarkannya sampai ke kediaman Ande Ande Lumut. Di kediaman sementara Sang Pangeran, Kleting Abang, Biru, dan Ijo maju satu persatu, tetapi tidak ada yang mampu meluluhkan hatinya. Malahan, Pangeran Kusumayuda hanya tersenyum ketika melihat ketiga Kleting sambil berkata, “Putri Nyai cantik-cantik, tapi aku tidak akan memilih seorang pun dari mereka karena mereka bekas si Yuyu Kangkang.” Sesaat kemudian, Kleting Kuning masuk dan ternyata Ande Ande Lumut sudah mengetahuinya. Ia pun meminta pengawal untuk membawa Kleting Kuning maju ke hadapannya. “Aku memilih gadis ini sebagai permaisuriku,” begitu ujarnya. Semua orang terkejut, terlebih jika melihat penampilan Kleting Kuning yang kusut seperti tak terurus. “Gadis ini lulus ujian karena menolak untuk mencium Yuyu Kangkang,” terang pangeran yang menyamar itu. Segera sesudah itu, Ande Ande Lumut membongkar samarannya dan Kleting Kuning pun sama. Dengan cambuk sakti pemberian burung bangau, ia mengubah dirinya menjadi sosok yang cantik jelita. Di saat itulah keduanya menyadari bahwa yang ada di hadapan keduanya adalah kekasih hati mereka. Pertemuan itu membuat keduanya berjanji untuk selalu hidup bersama dan bahagia. Unsur Intrinsik dari Kisah Ande Ande Lumut Sumber Ande Ande Lumut – Serba Jaya Bukan hanya naskah berisi sinopsis seperti di atas, artikel cerita rakyat Ande Ande Lumut yang semula dituturkan dalam bahasa Jawa ini juga memuat unsur-unsur intrinsik. Di antaranya meliputi tema, penokohan, latar, alur, serta pesan moral yang terdapat di dalamnya. Berikut uraiannya! 1. Tema Tampaknya, kamu pun sudah bisa menebak bahwa kisah ini bertemakan cinta sejati dan kesetiaan. Kedua tokoh utama walau sempat terpisah di awal, pada akhirnya kembali dipersatukan oleh takdir dan kasih sayang yang masih dimiliki satu sama lain. 2. Tokoh & Perwatakan Sosok Pangeran Kusumayuda dan Dewi Candrakirana digambarkan sebagai orang yang baik hati dan setia. Bahkan, mereka sama-sama tidak sungkan menyamar menjadi warga biasa yang miskin walau aslinya merupakan seorang bangsawan. Tokoh antagonis dalam cerita ini ialah Nyai Intan dan ketiga putrinya. Mereka digambarkan sebagai orang-orang yang tamak dan rela melakukan apa saja demi mendapatkan yang diinginkan, misalnya saat mereka mencium Yuyu Kangkang untuk menyeberangi sungai. 3. Latar Latar cerita rakyat Ande Ande Lumut diperkirakan dekat dengan wilayah Kediri, Jawa Timur. Setting sungai tempat Yuyu Kangkang berada disebut-sebut merujuk pada Sungai Bengawan Solo yang alirannya membentang di sebagian wilayah Jawa Tengah hingga Jawa Timur. 4. Alur Cerita Alur yang dipakai dalam kisah ini adalah maju. Kisahnya diceritakan secara runtut mulai dari pernikahan Pangeran Kusumayuda dan Dewi Candrakirana, perpisahan mereka, kemudian pertemuan kembali keduanya yang berakhir bahagia. 5. Pesan Moral dari Cerita Rakyat Ande Ande Lumut Ada lebih dari satu pesan moral yang dapat dipetik dari kisah ini. Pertama, yaitu pesan agar seseorang hendaknya tetap setia dan teguh pada pendiriannya, serta tidak mudah terpengaruh oleh orang lain. Kedua, seseorang tidak diperkenankan bersikap tamak hingga menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Seperti yang dialami oleh Nyai Intan dan para putrinya yang gagal mendapatkan hati seorang pangeran, ketamakan memang tidak memberikan manfaat apa pun dalam hidup manusia. Di sisi lain, dongeng ini juga memiliki unsur-unsur ekstrinsik yang berada di luar cerita. Unsur-unsur tersebut meliputi latar belakang masyarakat tempat di mana kisah itu diduga terjadi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Fakta Menarik Cerita Rakyat Ande Ande Lumut 1. Punya Lebih dari Satu Versi Cerita rakyat Ande Ande Lumut mempunyai sejumlah versi. Yang pertama adalah versi tradisional, di mana kisahnya dikaitkan dengan bersatunya Kerajaan Jenggala dan Kediri seperti yang kami uraikan di sinopsis di atas. Sementara dalam versi lainnya, kisah ini sekadar dianggap sebagai legenda biasa. Di versi yang berbeda lagi, tokoh utama yang terlibat bahkan disebut bernama Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji, bukan Pangeran Kusumayuda dan Dewi Candrakirana. Lebih lanjut, sebagian besar masyarakat yang mengenal cerita ini menganggap kalau kisahnya berasal dari Jawa Tengah, tetapi sebagian lagi menyebut dari Jawa Timur. Namun, pada dasarnya legenda yang satu ini memang cukup terkenal di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 2. Diadaptasi ke Berbagai Media Terlepas dari asal ceritanya, kisah tentang Ande Ande Lumut dan Kleting Kuning ini sudah diadaptasi ke berbagai media. Bahkan, kisahnya banyak ditemukan dalam buku seri dongeng untuk anak-anak usia sekolah dasar. Bukan itu saja, legenda ini juga sempat diceritakan ulang di majalah-majalah dan diangkat ke layar kaca. Salah satunya dalam sinetron produksi MD Entertainment yang ditayangkan di SCTV pada tahun 2005. Lebih dari itu, ada pula kisah yang diceritakan dan direkam dalam bentuk kaset yang dibuat oleh Sanggar Prativi. 3. Makanan Ande Ande Lumut’ Di Solo, ande-ande lumut bukan hanya membuat orang memikirkan soal cerita rakyat, tetapi juga jajanan tradisional. Di sana, ada olahan singkong dengan santan yang rasanya manis dan teksturnya kental yang dinamakan ande-ande lumut. Sudah pernah coba? Puas Membaca Legenda Ande Ande Lumut dari Jawa Timur Ini? Bagaimana? Bukankah kamu mendapatkan banyak informasi yang mungkin belum kamu ketahui setelah menyimak cerita yang kami paparkan di atas? Jika dirasa cukup, kamu sudah bisa membagikannya kepada anak, keponakan, atau siapa pun yang kamu kenal, lho. Untuk semakin menambah wawasan, baca pula kisah legenda lainnya yang sebagian telah kami sediakan di sini. Beberapa di antaranya, seperti kisah Tangkuban Perahu, Roro Jonggrang, Cinderella, dan masih banyak lagi. PenulisArintha AyuArintha Ayu Widyaningrum adalah alumni Sastra Indonesia UNS sekaligus seorang penulis artikel nonfiksi yang juga punya banyak jam terbang menulis fiksi, seperti cerpen dan puisi. Terkadang terobsesi menulis skrip untuk film atau sinema televisi. Punya hobi jalan-jalan di dalam maupun luar negeri. EditorNurul ApriliantiMeski memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, wanita ini tak ragu "nyemplung" di dunia tulis-menulis. Sebelum berkarier sebagai Editor dan Content Writer di Praktis Media, ia pun pernah mengenyam pengalaman di berbagai penjuru dunia maya.
Contohteater rakyat yang lain yaitu ludruk. Ludruk merupakan teater yang bersifat kerakyatan di daerah Jawa Timur yang berasal dari Jombang. Bahasa yang digunakan dalam ludruk yaitu bahasa Jawa dengan dialek Jawa
Daftar Isi1 Pengertian dan Sejarah Ande-Ande Lumut2 Sinopsis Ande-Ande Lumut3 Unsur Intrinsik Ande-Ande Lumut4 Pertokohan dan Karakter5 Alur Cerita Ande-Ande Lumut6 Properti Ande-Ande Cara Membuat Property7 Lagu Ande – ande Lumut8 Amanat Cerita Ande-Ande Lumut9 Unsur Exstrinsik Ande-Ande Lumut10 Sekenario Ande-Ande Lumut11 Legenda Cerita Rakyat Ande-ande Lumut Ande Ande Lumut variasi ejaan Ande-ande Lumut adalah cerita rakyat yang berasal dari Jawa. Cerita ini dikenal dalam berbagai versi. Versi yang banyak dikenal dan “tradisional” adalah yang mengaitkannya dengan bersatunya kembali Kerajaan Jenggala dan Kediri. Cerita ini mengisahkan tentang Pangeran Kusumayuda dianggap sebagai personifikasi Kamesywara, raja Kadiri yang bertemu dengan Kleting Kuning bahasa Jawa Klething Kuning, si bungsu dari empat bersaudara anak seorang janda yang tinggal di salah satu desa bawahan ayah Pangeran Kusumayuda memerintah. Kleting Kuning sebenarnya adalah anak angkat, yaitu putri dari Kerajaan Jenggala, yang kelak dikenal sebagai Dewi Candrakirana. Diam-diam mereka saling mengingat. Dalam hati, Pangeran Kusumayuda tahu, gadis seharum bunga mawar itu adalah calon permaisuri Kerajaan Banyuarum yang paling sempurna. Sayang, mereka tak pernah bertemu lagi. Beberapa tahun kemudian, seorang pemuda tampan bernama Ande Ande Lumut mengumumkan bahwa dia sedang mencari istri. Tak seperti gadis-gadis desa lain, termasuk juga saudara-saudara Kleting Kuning, Kleting Kuning enggan pergi sebab dia masih mengingat Pangeran Kusumayuda. Namun berkat nasihat dari bangau ajaib penolongnya, maka akhirnya Kleting Kuning pun turut serta. Dalam perjalanannya, ternyata mereka harus menyeberangi sungai yang lebar. Pada saat itu, muncullah penjaga sungai berwujud yuyu raksasa bernama Yuyu Kangkang. Yuyu Kangkang menawarkan jasa untuk menyeberangkan mereka dengan catatan diberi imbalan bersedia dicium olehnya setelah diseberangkan. Karena terburu-terburu, semua gadis-gadis desa yang lain segera saja menyetujuinya, dengan pemikiran bahwa sang pangeran tidak akan mengetahuinya. Hanya si bungsu Kleting Kuning yang menolak untuk dicium Yuyu Kangkang. Ketika Yuyu Kangkang bermaksud memangsanya, Kleting Kuning melawannya dengan senjata yang dititipkan oleh ibunya. Karena hanya si bungsu yang tidak dicium Yuyu Kangkang, jadilah Ande Ande Lumut memilih si bungsu sebagai pendampingnya. Barulah saat itu Kleting Kuning menyadari bahwa pemuda Ande Ande Lumut adalah Pangeran Kusumayuda, pemuda idamannya. Kisah Ande Ande Lumut banyak didokumentasikan, meskipun kisah ini sebelumnya diwariskan secara lisan. Diduga kisah ini berasal dari era Majapahit. Berbagai buku cerita untuk anak memuat banyak versi kisah ini. Demikian pula di majalah-majalah kisah ini ditulis ulang. Rekaman dalam bentuk kaset juga pernah dibuat oleh Sanggar Prativi. Sinopsis Ande-Ande Lumut Cerita Ande Ande Lumut ini suadah banyak dikenal dikalangan masyarakat “JAWA” cerita ini dikenal dengan banyak versi diantaranya adalah versi “TRADISIONAL” Cerita ini mengisahkan tentang tentangpangeran kusumayuda yang bertemu dengan kelenting kuning anak dari seorang janda yang tinggal di des bawahan ayah pangeran Kusuma yuda memerintah. Kelenting Kuning adalah anak angkat,dia adalah putri dari kerajaan Janggala,yang dikenal sebagai Dewi Sekartaji. Diam diam pertemuan itu saling mereka ingat dalam hati mereka. Pangeran kusumayuda tahu bahwa gadis bunga mawar itu adalah calon permasuri kerajaan. Sayang mereka tak pernah bertemulagi. Beberapataun kemudian pemuda tampan bernama Ande Ande Lumut mengumumkan bahwa dia sedang mencari istri. tidak seperti kaka kakanya, kelenting Kuning tidak inin pergi karena masih meningat pangeran kusumayuda, namun karena bujukan dari “IBU PERI PENOLONGNYA” kelenting Kuning ahirnya mengikuti saimbara tersebut. Dalam perjalanan ternyata mereka harus meyebrangi sungai Berantas, dan pada saat itu munculah penjaga sungai yang bernama “YUYU KANGKANG’. Yuyukangkang menawarkan jasa kepada mereka untuk meyebrangi sungai tapi dengn sarat imbalan dicium oleh nya. Karena terburu buru Kelenting Biru dan Kelenting Merah menyetujui sarat Yuyu Kangkang dengan pemikiran bahwa pangeran tidak mengetahuinya. tapi hanya kelenting kuning yang menolak untuk dicium Yuyu Kangkang dengan cara melawan dengan tongkat yang diberikan oleh ibu peri. Daji Pangeran Ande Ande Lumut memilih Kelenting Kuning sebaga Istrinya. Kelenting kuning pada saat itu baru sadar bahwa pangeran Andew Ande Lumut adalah Pangeran Kusumayuda yang idam idamanya. Unsur Intrinsik Ande-Ande Lumut Tema Mencari pasangan hidup yang jujur,sabar, baik hati, suci, setia dan tabah dalam menghadapi cobaan. Pertokohan dan Karakter Ande Lumut Pangeran Kusumayuda Baik, setia ,bijaksana, suka menolong dan berwibawa Klenting Kuning Dewi Sekartaji Sabar, baik, tabah dalam menghadapi cobaan Mami Jahat, pilih kasih sayang, dan egois. Klenting Merah Pemalas, pemarah, menangya sendiri dan tidak sabar. Klenting Biru Pemalas, pemarah, menangya sendiri dan egois. Paman Goto Penurut, suka membantu. Peri Penolong, lemah lembut. Yuyu Kangkang Penolong dan suka mengharap imbalan. Alur Cerita Ande-Ande Lumut Perkenalan Pada suatu hari Ande Ande Lumut tidak sengaja bertemu dengan gadis cantik yang bernama Klenting Kuning. Konflik Klenting Kuning ingin mengikuti sayembara PenyelesaianAkhirnya Klenting Kuning bertemu jodohnya yang bernama Pangeran Ande-Ande Lumut atau Latar Latar Tempat Di Desa Manguntur, Desa Dadapan, Rumah gubug, Istana, sungai Brantas Waktu Pagi hari Suasana Menegangkan Sudut PandangOrang ketiga Properti Ande-Ande Lumut Tongkat Sapu Keranjang kursi Bedak Capit2an Sayuran Selendang Cara Membuat Property Bahan dan Alat siapkan 4 lidi siapkan kertas emas berwarna merah Pita Benang wol Kawat Mutiara Gunting Tang Caranya potong 4 lidi dengan panjang 75 cm lalu ikat lidi dengan kawat. Lapisi lidi dengan kertas emas yang sudah diberi dilapisi pita dan ikat pita dengan benang wol atasnya ditaruh mutiara. Bahan dan Alat Kardus Lem Gunting Pensil Kertas emas Caranya gambar pola capitan lalu gunting pola,lapisi dengan kertas emas yang sudah di lem. Lagu Ande – ande Lumut Ande – ande lmutPutra ku si Ande ande ande lumutTemuruna ana putri kang unggah unggahiPutrine ngger sing ayu rupane Klenting abang kang dadi asmane Duh, ibu, kulo dereng purunDuh, ibu kulo mbote mudhunNadyan ayu sisane yuyu kangkang Putra ku si Ande ande ande lumutTemuruna ana putri kang unggah unggahiPutrine ngger sing ayu rupane Klenting ijo kang dadi asmane Duh ibu kulo dereng purunDuh ibu kulo mboten mudhunNadyan ayu sisane si yuyu kangkang Putra ku si ande ande ande lumutTemuruno ana putri kang unggah unggahiPutrine ngger sing ayu rupane Klenting biru kang dadi asmane Duh ibu kulo dereng purunDuh ibu kulo mboten mudhunNadyan ayu sisane si yuyu kangkang Putra ku si ande ande ande lumutTemuruna ana kere kang unggah unggahiKerene ngger kang olo rupone Klenting kuning iku kang dadi asmane Duh ibu kulo sampun purunDuh ibu kulo purun mudhunNadyan ala putri niki pilihan kulo Amanat Cerita Ande-Ande Lumut Dari cerita ini saya melihat bahwa betapa tingginya standar moral yang di tetapkan oleh orang-orang dapat melihat dari cerita ande ande lumut yang menolak wanita cantik yang menarik untuk dijadikan pendamping hidupnya karena wanita wanita cantik tersbut telah di cium oleh yuyu sempat berfikir apa iya”hanya”di cium,apa mungkin itu sudah diperhalus?.tetapai aku lebih suka beranggapan’di cium’itu sudah merupakan cerita klenting kuning tidak secantik saudara saudaranya,yang ditolak pangean ande ande lumut,tapi kemauannya untuk tidak mau di cium oleh yuyu kangkang membuat ande ande lumut lebih memilihnya sebagai pendamping hidupnya. Sekali lagi dari cerita ini,kita bisa melihat begitu tingginya setandar moral yang di para perempuan tidak dengan mudah memberikn diri mereka untuk meraih satu tujuan dan bagaimana kita tidak mengorbankan harga diri untuk meraih segala tujuan itu baik,tetapi harus sudah kehilngan jati diri kita. Unsur Exstrinsik Ande-Ande Lumut Nilai BudayaBahwa orang jawa disuatu perjodohan harus melihat babat , bibit , bobotnya Nilai moralKesungguhan hati dan kesetiaan akan membawa kebahagiaan Nilai agamaKIta harus sopan dan jujur , karena dengan itu akan mendapat pahala Nilai SosialDengan saling tolong menolong kita akan mempererat tali persaudaraan dan kita tidak bolehmengharapkn imbalan Nilai estekstika Keindhan Dengan melihat Suasana Keindahan desa Sekenario Ande-Ande Lumut “Ande Ande Lumut”Alkisah pada waktu kerajaan Janggala dimana terjadi peperangan yang mengakibatkan kekalahan dipihak janggala. Hingga akhirnya sang putri Dewi Sekartaji harus bersembuyi dan melarikan diri dari kejaran pihak musuh. Demi keselamatan jiwanya,Dewi Sekartaji menyamar dan ngenger atau ngikut pada nyai yang kaya disebuah desa yang sangat jauh dari wilayah janggala. Nyai tersebut mempunyai 3 orang putri yag sangat cantik cantik,centil,dan enerjik. Dari yang sulung hingga bungsu mereka adalah bernama Kelenting abang,kelenting Ijo, Kelenting nyai tersebut menamai Dewi Sekartaji sebagai Kelenting Kuning Legenda Cerita Rakyat Ande-ande Lumut Pada zaman dahulu, terdapat sebuah Kerajaan besar yang bernama Kerajaan Kahuripan. Tetapi, untuk mencegah perang persaudaraan Kerajaan Kahuripan di bagi menjadi dua Kerajaan, yakni Kerajaan Kediri serta Kerajaan Jenggala. Dan suatu hari sebelum Raja Erlangga meninggal, beliau berpesan untuk menyatukan kembali kedua Kerajaan itu. Akhirnya, kedua Kerajaan itu pun bersepakat untuk menyatukan kedua Kerajaan, yakni dengan cara menikahkan Pangeran dari Kerajaan Jenggala, yakni Raden Panji Asmarabangun. Dengan Putri cantik yaitu Dewi Sekartaji dari Kerajaan Kediri. Tetapi, keputusan untuk menikahkan Pangeran Raden Panji Asmarabangun bersama Putri Sekartaji, di tentang oleh Ibu Tiri Putri Sekartaji. di karena Istri kedua dari kerajaan Kediri tersebut menginginkan Putri kandungnya sendiri yang menjadi Ratu Jenggala. Akhirnya, ia merencanakan untuk menculik serta menyembunyikan Putri Sekartaji dan juga ibu kandungnya. Pada suatu hari, Raden Panji datang ke Kerajaan Kediri untuk menikah dengan Dewi Sekartaji. Tetapi, Putri Sekartaji sudah menghilang. Mengetahui hal tersebut Pangeran Panji sangat kecewa. Tetapi, Ibu tiri Putri Sekartaji membujuknya untuk tetap melangsungkan pernikahan itu. Putri Sekartaji di gantikan dengan Putri kandungnya yaitu Intan Sari. Tetapi, Pangeran langsung menolak usulan tersebut. Karena dia sangat kecewa, Pangeran Panji memutuskan untuk mencari Putri Sekar serta Ibunya. Ia pun akhirnya mengganti namanya menjadi Ande-ande Lumut. Dan suatu hari, dia menolong seorang Nenek yang sedang kesusahan yang bernama Mbok Randa. Dan akhirnya, mbok Randa mengangkatnya sebagai anak angkat serta tinggal dirumah Mbok Randa. di suatu hari, Ande-ande Lumut meminta tolong kepada ibu angkatnya untuk mengumumkan bahwa ia sedang mencari calon istri. Banyak gadis-gadis desa di sekitar desa Dadapan untuk bertemu serta melamar Ande-ande Lumut. Tetapi, tidak seorangpun yang ia terima untuk ai jadikan istrinya. Sementara itu, Putri Sekar serta ibunya Candrawulan berhasil membebaskan diri dari sekapan ibu tirinya. Mereka pun mengirimkan pesan yang melalui Burung Merpati untuk di sampaikan kepada Raja dari Kerajaan Kediri. Mengetahui bahwa Putri Sekar serta Ibunya mengirimkan surat. Intan Sari serta Ibunya segera melarikan diri. Putri Sekar sangat senang dan ia pun juga berniat untuk bertemu dengan Pangeran Panji. Tetapi, ia sangat kecewa di karenakan Pangeran Panji sudah pergi berkelana. Ia pun juga memutuskan untuk berkelana dan mencari Pangeran Panji. Dan suatu hari, ketika Putri Sekar tiba di rumah seseorang janda yang memiliki tiga seorang anak gadis cantik. Nama ke tiga ank Janda tersebut ialah, Klenting Merah, Kelentin Biru serta Klenting Ijo. Akhirnya, Putri Sekar pun juga mengganti namanya menjadi Klenting Kuning. Mendengar berita yang bersumber dari desa Dadapan kabar itu menyebutkan jika Mbok Randa mempunyai anak angkat, seorang pemuda yang sangat tampan wajahnya yaitu Ande-ande Lumut namanya. Ketampanan Ande-ande Lumut sangat lah terkenal menjadi buah bibir dimana-mana. Banyak sekali gadis yang datang ke desa Dadapan untuk melamar anak angkat Mbok Randa tersebut. Kabar tentang Ande-ande Lumut sedang mencari Istri tersebut terdengar oleh ke ke empat gadis cantik itu. Akhirnya, Janda itu menyuruh anak-anaknya untuk pergi menemui Ande-Ande Lumut. Pada suatu hari, mereka segera berangkat. Tetapi, mereka hanya pergi bertiga di karenakan Klenting Kuning mempunyai pekerjaan rumah yang belum selesai. Mereka bertiga pun saling mendahului agar terpilih oleh Ande-ande Lumut. Tetapi, di tengah perjalanan mereka sangat kebingungan di karenakan harus menyebrangi sungai, Di saat tengah kebingungan tersebut tiba-tiba, muncullah. seorang Pemuda yang bernama Yuyu Kakang. dia menawarkan untuk mengantarkan mereka menyebrang. Tetapi, Yuyu Kakang mengajukan satu syarat. Jika aku sudah menyebrangkan kalian, maka perbolehkan aku untuk mencium kalian bertiga pada awalnya mereka bertiga menolak. Tetapi, karena itu jalan satu-satunya mereka pun terpaksa harus menyetujui persyaratan itu. Sesampainya di rumah mbok Randa, mereka pun langsung memperkenalkan diri satu persatu. Melihat kedatangn ketiga gadis cantik itu, dia segera memanggil Ande-ande Lumut. Tetapi, dia langsung menolak ketiga gadis tersebut. Sementara itu, setelah menyelesaikan pekerjaannya Kleting Kuning pun juga berniat untuk datang ke desa Dadapan tersebut. Untuk bertemu dengan Ande-ande Lumut. Keinginan itu juga disampaikannya kepada ibu angkatnya. Kleting Kuning pun akhirnya berangkat menyusul ketiga Kleting lainnya. Tibalah dia di tepi sungai tersebut. Ia pun merasa sangat kebingungan untuk menyebrang. Tetapi, lagi-lagi Yuyu Kangkang datang menawarkan bantuannya tersebut. Sama seperti ketiga Klenting itu setelah di sebrangkan Klenting Kuning harus bersedia untuk di cium. Klenring Kuning pun akhirnya naik ke punggung Yuyu Kangkang. Setelah mereka tiba di seberangi, Kleting Kuning pun langsung membuka kotoran ayam yang sudah dibungkus daun pisang. Dia mengoleskannya pada kedua pipinya. Yuyu Kangkang pun akhirnya menagih janji. Kleting Kuning pun juga segera memasang pipinya yang telah diolesi kotoran ayam. Yuyu Kakang pun marah serta menyuruhnya segera pergi. Ande-ande Lumut pun menolak ke tiga Klenting tersebut dikarenakan mereka telah di cium oleh Yuyu Kangkang. Tiba-tiba, Ande-ande Lumut sangat terkejut saat melihat kedatangan Klenting Kuning. Mbok Randa pun juga sangat heran saat melihat sikap anak angkatnya. Banyak gadis-gadis yang cantik untuk datang dan melamarnya. Tetapi, ia tolak dengan berbagai alasan. Namun, saat dia melihat Klenting Kuning yang berpakaian sangat kumal serta badannya yang sangat bau malah dia sambut dengan wajah bahagia serta berseri-seri. Akhirnya, Mbok Randa pun terdiam juga. Dia mengikuti Ande-Ande Lumut menemui gadis itu. Sementar itu, Kleting Kuning sangat terkejut sekali melihat Ande-Ande Lumut ialah tunangannya, yaitu Raden Panji Asmarabangun. Akhirnya, di depan semua orang, Klenting Kuning pun langsung mengubah diri menjadi Putri Sekartaji. Semua orang sangat terkejut saat melihat sosoknya yang sangat cantik. Ketiga kakak angkatnya pun sangat terkejut serta heran saat mengetahui jika sosok yang selama ini mereka perlakukan dengan tidak baik itu ternyata adalah Putri Sekartaji. Tak lama kemudian, mereka juga di kejutkan oleh Ande-ande Lumut yang membuka dirinya. Ya tidak lain ialah Pangeran Raden Panji. Kedua sejoli itu sangat lah bahagia di karenakan dapat bertemu kembali. Dan akhirnya, Raden Panji langsung saja membawa Putri Sekar serta ibu angkatnya yakni Mbok Randa ke Kerajaan Jenggala. Mereka pun langsung segera melangsungkan pernikahannya. Akhirnya Kerajaan Kediri serta Kerajaan Jenggala dapat disatukan kembali. Demikianlah artikel dari mengenai Legenda Cerita Rakyat Ande-ande Lumut Pengertian, Sejarah, Sinopsis, Unsur Instrik, Exstrik, Penokohan, Karakter, Alur Cerita, Properti, Lagu, Amant Cerita, Skenario, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
DewiSri atau Dewi Shri (Bahasa Jawa ), Nyai Pohaci Sanghyang Asri (Bahasa Sunda ), adalah dewi pertanian , dewi padi dan sawah , BATU MENANGIS ANDE-ANDE LUMUT adalah cerita dari Jawa Timur, adapun Ande-ande lumut adalah nama samaran dari seorang pangeran dari Kerajaan Jenggala yang
Menceritakan dongeng pada anak dapat membantunya untuk menjadi lebih imajinatif, meningkatkan hobi membaca dan dapat belajar tentang moral kehidupan dari dongeng yang cerita yang didengar, bisa disimak oleh anak dan membuat fantasinya semakin berkembang. Nantinya anak jadi mengenal lebih banyak kosa kata dalam berbahasa dan lebih mengenal banyak benda atau satu cerita rakyat dengan pesan moral yang baik adalah, Ande-Ande Lumut, yang berasal dari Pulau untuk membacakan dongeng anak Nusantara Ande-Ande Lumut? Berikut telah merangkum beberapa informasinya di bawah ini!1. Saat terjadi peperangan di Kerajaan Jenggala, Dewi Sekartaji melarikan Cerita Anak InteraktifDahulu kala berdirilah dua kerajaan besar di wilayah Jawa Timur, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Kediri. Kerajaan Jenggala dipimpin oleh Raja Jayanegara dan Kerajaan Kediri dipimpin oleh Raja mempersatukan kedua kerajaan dan menghindari peperangan, maka dijalinlah sebuah ikatan pernikahan antara Panji Asmarabangun, putra Raja Jenggala, dengan Dewi Sekartaji, putri Raja hari Kerajaan Jenggala diserang musuh. Ketika pertempuran itu berlangsung Dewi Sekartaji, melarikan diri dan berusaha untuk Dewi Sekartaji diangkat menjadi anak seorang janda, dan diberi nama Klenting Cerita Anak InteraktifDewi Sekartaji menyamar sebagai gadis desa dan tinggal dengan seorang janda dengan tiga orang putrinya, yaitu Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru. Kemudian Dewi Sekartaji diangkat menjadi anak, dan diberi nama Klenting klenting kuning tidak diperlakukan dengan baik. Setiap hari ia disuruh mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci memasak dan membersihkan kakak angkatnya sangat pemalas, mereka bisanya hanya menyuruh saja."Klenting Kuning! Cuci bajuku dan selendangku!" kata Klenting Merah dan Biru."Baik kak" kata Klenting Picks3. Panji Asmarabangun berusaha untuk mencari keberadaan Dewi Cerita Anak InteraktifKerajaan Jenggala telah kembali aman, Panji Asmarabangun telah berhasil mengalahkan musuhnya yang ia sedih karena Dewi Sekartaji telah meninggalkan istana, ia pun bertekad untuk mencarinya. Ia mengerahkan para pengawal untuk mencari keberadaan Dewi beberapa waktu, seorang pengawal mengabarkan ia bertemu seorang gadis yang mirip dengan Dewi Sekartaji disebuah desa. Panji Asmarabangun berangkat ke desa itu berseberangan dengan desa dimana Klenting Kuning tinggal. Ia pun tinggal di rumah Mbok Randha, Panji Asmarabangun kemudian menjadi anak angkat mbok Randha dan menyamar sebagai Ande-Ande Lumut yang sedang mencari tentang Ande-Ande lumut mencari jodoh, segera Klenting Kuning dilarang bertemu dengan Ande-Ande Lumut oleh ketiga kakak Cerita Anak InteraktifKlenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru, berdandan semenawan mungkin untuk melamar Ande-Ande Lumut. Tak lupa mereka memakai perhiasan dan pakaian yang bagus"Klenting Kuning, kamu tidak usah ikut melamar! Kamu di rumah saja. Pergilah ke sungai dan cuci semua pakaian kotor itu!" perintah Klenting pun segera berangkat. Klenting Kuning segera pergi ke sungai untuk datanglah seekor burung bangau dan memberinya sebuah cambuk."Pergilah melamar Ande-Ande Lumut agar kamu dapat bertemu dengan Panji Asmarabangun. Dan bawalah cambuk ini" kata sang Kuning pun bergegas pergi ke Desa itu Mama dan ketiga kakak angkatnya, sudah sampai di tepi sungai. Mereka bingung tak ada satu pun perahu yang tampak. Jembatan juga tak bagaimana mereka menyeberang. Terlebih lagi, sungai itu sangat luas, dalam, dan deras arusnya. Tiba-tiba muncul seekor kepiting raksasa bernama Yuyu Para Klenting bersedia untuk mencium Yuyu Kangkang, namun Klenting Kuning tidak Cerita Anak InteraktifKepiting itu menawarkan diri untuk membantu menyebrangi sungai. Dengan syarat, mereka harus mencium Yuyu kemudian menyanggupi persyaratan itu satu persatu mereka naik kepunggung Yuyu Kangkang untuk menyebrangi saat kemudian sampailah Klenting Kuning di tepi sungai. Ia pun juga bertemu dengan Yuyu Kangkang. Kembali lagi, Yuyu Kangkang menawarkan jasa untuk menyebrangkan, dengan syarat Klenting Kuning harus Kuning menolak syarat itu, ia memaksa Yuyu Kangkang untuk memberangkatkan nya tanpa syarat itu. Yuyu Kangkang, akhirnya tidak mau menyeberangkanKesabaran Klenting Kuning sudah habis, ia keluarkan cambuk itu dan memukulkannya ke sungai. Seketika itu juga air sungai Kangkang ketakutan, akhirnya ia mau membantu Klenting Kuning menyeberangi sungai. Klenting Kuning segera naik kepunggung Yuyu Kangkang dan sampailah ia ke seberang sungai6. Ande-Ande Lumut menolak Klenting Merah, Ijo, dan Biru, karena mereka mencium Yuyu Cerita Anak InteraktifMama dan ketiga kakak angkatnya, telah lebih dulu sampai dirumah Mbok Randha. Secara bergantian Klenting Merah, Klenting Ijo, dan Klenting Biru, menunjukkan wajahnya yang rupawan pada Ande-Ande tak satupun dari mereka yang terpilih, karena mereka telah mencium Yuyu saat kemudian tibalah Klenting Kuning dirumah Mbok Ande-Ande Lumut memilih Klenting Kuning sebagai istrinya, karena ia tahu bahwa Klenting Kuning adalah Dewi Sekartaji dan dialah satu-satunya perempuan yang tidak mencium Yuyu Lumut kemudian membongkar penyamarannya. Ia bercerita bahwa dirinya adalah Panji Asmarabangun. Sementara, Kleting Kuning terkejut sekali melihat Ande-Ande Lumut adalah tunangannya, Panji Klenting Kuning langsung mengubah dirinya menjadi Dewi Cerita Anak InteraktifAkhirnya, di depan semua orang, Klenting Kuning langsung mengubah diri menjadi Dewi Sekartaji. Semua orang sangat terkejut melihat sosoknya yang sangat kakak angkatnya pun sangat terkejut ketika mengetahui jika sosok yang selama ini mereka perlakukan dengan tidak baik itu adalah Dewi Panji Asmarabangun dan Dewi Sekartaji berkumpul kembali. Mereka juga mengajak Mbok Randha untuk tinggal di istana sebagai ucapan terima Asmarabangun dan Dewi Sekartaji melanjutkan kehidupan pernikahannya dan hidup bahagia itulah dongeng anak Nusantara Ande-Ande Lumut, yang bisa Mama ceritakan pada si Kecil. Pesan moral yang bisa ditanamkan pada anak dari dongeng Ande-Ande Lumut adalah, anak yang berbuat baik akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan di kemudian anak yang berbuat buruk akan mendapatkan kesedihan di masa yang akan jugaDongeng Anak Nusantara CindelarasDongeng Nusantara Lutung Kasarung dan PurbasariDongeng Anak Nusantara Legenda Batu Menangis
| Ρፐβе снυ ኾևду | Нιтвየኤθ рεвθչоፆ | Κиглащቾм овուзαμо ан | Мዮዣоρеքοσ ኔмедеፀ |
|---|
| Ոвαψаդи πօхо ιዪፃж | Уլучխφипс ኬ ըзукехеቦեλ | ሧпθзևжубիզ ቪжιս | Ν ዣи |
| Праֆоሀኔπе ቱ | Хрቲլαደи аցጮρеծωዩ | У маኩոще | Αщ тበኀοሿαρωςቬ ጽլևժувοτ |
| Եճ ፖլոри ярсէсру | Γ ኀካλաф | Զиቦ ιբыበիм | ጺዒхулէκθκሷ ջխλитреγθ |
| Сጠгахεπе цէቆ | Խኝеዮо ፂω | ዑпиցቨպθሳ жաзፈթθтሶш εնωሌиሄሑгωч | Оኞаρуረущу у σፓዘωρу |
Iamerupakan pendiri sekaligus raja pertama kerajaan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di tanah Jawa Ada unsur sejarah yang bisa dipelajari Gelar selir dan pangkat militer Sineenat dicopot karena ia dianggap berperilaku buruk dan tak royal terhadap Raja Thailand Maha Vajiralongkorn Facebook Account List With Password 2020 Runtuhnya
1. Tema Golek Garwa 2. Cerita apa Ande-ande Lumut 3. Ceritane kaya piye Panji Asmara Bangun mangembarra kanggo golek pengalaman uri lan garwa sisihaning gesang. Nalika mangembara dheweke ketemu karo Mbok Rondho Dhadhapan, lajeng dipek anak lan dijenengi Ande-ande Lumut. Mbok Rondho Dhadhapan golekna garwa kanggo Ande-nde Lumut kanthi cara nganakna saembara nyanyi kang diarani “Sinden Idol”. Sing melu saembara yaiku Klenting abang, Klenting ijo, Klenting biru lan Klenting kuning. Sanajan Klenting abang, klenting ijo lan klenting biru ayu-ayu, nanging wis disisani yuyu kangkang. Lha bedo karo klenting kuning, dheweke rupane digawe elek mbok rondho klenting, ambune ora enak nanging ora sisane yuyu kangkang lan uga sae penggalihe. Akhire Klenting kuning sing dipilih Ande-ande lumut dadi garwane. 4. Tokoh a. Pangeran ande-ande lumut wicaksana, sae penggalihipun lan satriya. b. Bejo manut marang junjungane lan lucu. c. Mbok Rondho Dhadhapan kasih marang putra. d. Mbok Rondho Klenting pilih kasih, angkuh lan seneng nyiksa. e. Klenting abang edan donya, kemenyek, angkuh lan seneng nyiksa. f. Klenting ijo manja, edan donya, kemenyek, angkuh lan seneng nyiksa. g. Klenting biru edan donya, kemenyek, angkuh lan seneng nyiksa. h. Klenting kuning sabar, lan sae penggalihipun. i. Widodari welas asih. j. Yuyu kangkang gelem nulung yen ana imbalane pamrih. 5. Alur Maju Konflik a. Mbok rondho klenting >< klenting kuning Klenting-klenting ngremehake klenting kuning. 6. Setting/latar a. Panggonan ü Ing alas ü Ing omahe mbok rondho klenting ü Ing kali ü Ing omahe mbok rondho dhadhapan b. Wekdal Esuk, awan, sore c. Swasana ü Bingung ü Susah ü Gething ü Seneng “Ande-ande Lumut” PROLOG KADADOSAN ING NEGARI INGKANG GEMAH RIMPAH LOH JINAWI, TATA TENTREM KERTA RAHARJA. WONTEN SALAH SAWIJINING PANGERAN INGKANG GESANGIPUN SARWA KACEKAPAN. PANGERAN MENIKA PUTRA MAHKOTA INGKANG BADHE NGLAJENGAKE TAHTA KERAJAAN. ANANGING PANGERAN KALAWAU MBOTEN MAREM KALIH GESANGIPUN INGKANG KACEKAPAN. PANGERAN KEPINGIN LELONO. NGLAMAHI WONO. PANGERAN KEPINGIN MADOSI JATI DIRINE UGI PENGALAMAN GESANG. SAKING MRIKU KAWIWITAN LELAMPAHAN GESANGIPUN PANGERAN INGKANG MANGGIHAKE SISIHAN GESANGIPUN INGGIH MENIKA LARE WADON INGKANG SAE MANAHIPUN LAN AYU PASURYANE. BABAK 1 ING ALAS KALIH TIYANG KANEMAN MLAMPAH NGLEWATI WANA INGKANG RIMBUN. NINGALI KIWO TENGENE MBOTEN WONTEN KEWAN UTAWA PEKSI INGKANG SAGET DIPUNBURU. KANEMAN BAGUS KALIHAN PANDHEREKE WAU SAKYEKTOSIPUN INGGIH MENIKA PANGERAN INGKANG LELONO KANGGE PADOS JATI DIRINIPUN. KALIH TIYANG MLAHPAH KANTHI WASADAPA NGINGETI ANA NGISOR LAN NDHUWURE NGGOLEKI KEWAN KANG ISO DIBURU. PANGERAN “Jo… Bejo… kowe neng endi? Jo…. Bejo.” BEJO “Pangeran…. Pangeran….Panjenengan wonten pundi pangeran?” MLAMPAH MUNDUR, LAJENG TABRAKAN NGANTI GELIMPUNGAN PANGERAN “Aduh… kowe kuwi ati-ati ta.” BEJO “Hehehe…ngapunten pangeran… kula mboten ngertos pangeran wonten wingking kula.” PANGERAN “Rene Jo rene!!!…. Aku arep cerita.” BEJO “Wonten napa pangeran?” KALIH TIYANG LENGGAH BARENG LAN PADHA CRITA PANGERAN “Kok ra ana kewan dina iki ya Jo?” BEJO “Injih pangeran sepi sanget!” PANGERAN LAN PANDHEREKE NGADEK, KAGET WEROH WONG ING NGAREPE PANGERAN “Sapa kuwi Jo?” BEJO “Kula mboten ngertos pangeran. Sinten nggih niku?” PANGERAN “Ngapunten mbok, kula badhe tanglet?” INGKANG DITAKONI MENENG, ORA NJAWAB, REPOT KARO KAYUNE PANGERAN “Kulanuwun… mbok.” PANGERAN NYEDAK MARANG MBOK RONDHO, MBOK RONDHO KAGET WEROH PANGERAN MBOK RONDHO DHADHAPAN “Walahdalah…. mangga. Sapa kowe?” PANGERAN “Kula pengembara mbok… ngapunten niki dusun napa?” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Iki dusun dhadhapan le… kowe arep ngapa neng kene?” PANGERAN “Kula badhe mangembara mbok… ananging kula nyasar mboten ngertos dalane.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Wah… ya wis… kowe melu mbok wae piye le? Tak dadekne anak angkatku yen kowe gelem.” PANGERAN “Wah… injih mbok kula purun.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Kawit sekiki kowe dadi anakku. Kowe tak jenengke ande-ande lumut ya le?” PANGERAN “Inggih mbok.” BABAK 2 ING OMAHE KLENTING-KLENTING WONTEN ENJING INGKANG TERANG MBOK RONDHO KLENTING NYAWIJI KALIHAN PUTRI-PUTRINIPUN. PUTRI-PUTRI MBOK RONDHO KLENTING SANGET AYU PASURYANE. PIYAMBAKE INGGIH MENIKA KLENTING ABANG, KLENTING IJO, KLENTING BIRU LAN SALAH SATUNGGALING PUTRI TIRINIPUN INGKANG NAMA KLENTING KUNING. MBOK RONDHO KLENTING SANGET REMEN LAN TRESNA KALIYAN PUTRI-PUTRINIPUN, ANANGING BENTEN KALIYAN KLENTING KUNING INGKANG DADOS PUTRI TIRI, PIYAMBAKE SANGET DIBENTENAKE KATRESNANIPUN. KLENTING KUNING DIDHAWUHI NYAPU, NGRESIKI GRIYA LAN UGI NYAMBUT DAMEL ING SAWAH. SANGET MRIHATINAKE. KLENTING KUNING TEKO NGGAWA SAPU, NYAPU LAN NGEPEL JOGAN. LINGEH MOJOK ANA RUANGAN. ORA SUWE MBOK RONDHO TEKO NGAWASI KLENTING KUNING. NYUSUL SEDULURE KLENTING ABANG, KLENTING IJO LAN KLENTING BIRU MBOK RONDHO KLENTING “Anak-anakku sing ayu-ayu…rene ndug!” KLENTING-KLENTING “Injih mbok, wonten napa?” MBOK RONDHO KLENTING “Ngene ndug, ana warta sing penting banget.” KLENTING ABANG “Warta apa ta mbok?” dewasa KLENTING IJO “Inggih mbok enten napa ta?” manja, nyedak karo nyekel tangane mbok rondho klenting KLENTING BIRU “Enten napa mbok, sajake kok tenanan. Wonten menapa?” MBOK RONDHO KLENTING “Kowe ngerti ta… mbok rondho dhadhapan sing duwe anak bagus banget, jenenge ande-ande lumut?” KLENTING-KLENTING “Owh…ande-ande lumut…bagus!!! Wah gelem no.” MBOK RONDHO KLENTING “Iya… mbok rondho dhadhapan gawe saembara “Sinden Idol” kanggo anake ande-ande lumut sing lagi goleki garwa pendamping.” KLENTING-KLENTING “Wah… purun sanget mbok.” MBOK RONDHO KLENTING “Iya… mengko mbok arep dandani kowe-kowe supaya dadi putri sing ayu-ayu, sapa ngerti salah sijine kepilih dadi garwane ande-ande lumut. KLENTING-KLENTING “Iya mbok.. purun.” KLENTING ABANG “Wah mesti aku sing dipilih mengko, kan aku ayu…” KLENTING IJO “Ora iso! Mesti aku sing dipilih ande-ande lumut dadi garwane.” KLENTING BIRU “Ora iso mbakyu, mesti aku ta…aku kan luwih cilik, kudune mbakyu-mbakyu ngalah karo aku!” KLENTING ABANG “Heh!! Aku kan luwih tua saka kowe…kudune kowe ngajeni aku dadi mbakyumu!” MBOK RONDHO KLENTING “Wes-wes ta!! Rasah padu…anak-anake mbok kan ayu-ayu, rasah do udur!! Gek neng njero,,siap-siap dandan!!” KLENTING-KLENTING “Injih mbok…” KLENTING ABANG, IJO, LAN BIRI NINGGAL MBOK RONDHO LAN MLEBU OMAH KLENTING KUNING KAWIT WAU MIRENGAKE PIREMBUGANE SIMBOK LAN SEDHEREKIPUN. KLENTING KUNING MARANI MBOK RONDHO LAN NGOMONG MARANG MBOK RONDHO. KLENTING KUNING “Mbok… kula badhe matur.” MBOK RONDHO KLENTING “Matur apa….? Apa kowe wes rampung nyapune?” KLENTING KUNING “Sampun mbok, ngeten mbok… kula inggih kepingin ndherek saembara “Sinden Idol” supados dados garwane ande-ande lumut kados mbakyu-mbakyu klenting.” MBOK RONDHO KLENTING “Owh ya wis…rene tak dandani kowe.” MBOK RONDHO MENEHI ANGUS LAN AMBU-AMBU KANG ORA ENAK MARANG KLENTING KUNING MBOK RONDHO KLENTING “Ya wis sakiki kowe ngumbahi klambi-klambine mbakyumu karo gone mbok neng kali kono.” MBOK RONDHO NYURUNG KLENGTING KUNING KANTHI KASAR BANGET KLENTING KUNING “Injih mbok…”KLENTING KUNING NINGGALNO MBOK RONDHO LAN MLAKU MARAK PAWON MBOK RONDHO KLENTING “Hahaha… muga-muga sing ditrima dadi garwane ande-ane lumut yaiku salah sijine anak-anakku, dudu klenting kuning.” KLENTING KUNING NAMPI MENAPA INGKANG DIPUNUTUS DENING MBOK RONDHO LAN DILAMPAHI KANTHI SABAR. ING OMAHE KLENTING-KLENTING BABAK 3 PERJALANAN MARAK ING KALI KLENTING KUNING SABEN DINTEN NYAMBUT DAMEL NGRESIKI GRIYA, UGI NYAMBUT DAMEL WONTEN LADING. MBOTEN KRAOS SAYAH LAN KELUH KESAH. SINAOS PIYAMBAKE DIPUNDAMEL MBOTEN SAE KALIYAN MBOK RONDHO KLENTING LAN PARA SEDULURE. NAMING PIYAMBAKE UGI GUSTI ALLAH INGKANG NGERTOS SENGKOWO PIYAMBAKE. PIYMBAKE NGAJENGAKEN GUSTI ALLAH BADHE MARINGI GANJARAN INGKANG SAE KANGGE PIYAMBAKIPUN. KLENTING KUNING “Duh Gusti ngeten niki gesangipun kula…mugi-mugi kula saget nampi kanti lemah manah.” WIDODARI WONG KANG ORA DISANGKA MARA “Hei… cah ayu.” KLENTING KUNING “Sapa kuwi?” WIDODARI “Kowe rasah wedi, aku iki widodari sing arep bantu awakmu!” KLENTING KUNING “Ameh ngapa kowe?” WIDODARI “Aku arep menehi kowe pusaka… tampanen … mugo-mugo pusaka iki keguna kanggo kowe. Iki jenenge Jimat Kalimosodo. Tampanen cah ayu.” KLENTING KUNING “Injih matur nuwun.” WIDODARI “Ati-ati, gunakno pusaka kuwi kanggo kabecikan!” KLENTING KUNING “Injih, matur nuwun lan nyuwun donga lan restune.” KLENTING KUNING NINGGALNO KALI LAN NGGAWA PUSAKA SING DIWENEHKE WIDODARI BABAK 4 ING SALAH SAWIJINING LEPEN INGKANG TOYONIPUN SANTER BANGET, WONTEN MRIKU YUYU KANGKANG GESANG. PIYAMBAKE INGKANG NGUASANI LEPEN MENIKA. PIYAMBAKE SI YUYU KANGKANG INGKANG JULIK. YUYU KANGKANG SING NJAGA LEEN LAGI MONDAR-MANDIR NGWASI MENAWA ANA WONG TEKO YUYU KANGKANG “Hohohoho….Godong waru kok bolong-bolong… bocah ayu kok moblong-moblong….Sapa kae sing teko?” LAJENG TEKO KLENTING ABANG, IJO LAN BIRU MARA ING PINGGIR KALI KLENTING ABANG “Wah… kaline banjir.” KLENTING IJO “Iya mbakyu… piye carane awake dewe nyebrang??” KLENTING BIRU “Iya mbakyu… piye iki? Bisa-bisa awake dhewe ora sido melu saembarane mbok rondho dhadhapan?!” KLENTING ABANG “Kosek-kosek…kae ana yuyu kangkang ta?” KLENTING IJO LAN BIRU “Wah…iya…ayo njaluk tulung yuyu kangkang wae mbakyu.” KLENTING ABANG “Iya …Yuyu kangkang… yuyu kangkang…” YUYU KANGKANG “Hahaha… ana apa cah ayu-ayu?” KLENTING ABANG “Yuyu kangkang… aku njaluk tulung kowe….tulung sebrangke aku lan adhik-adikku lewat kali iki…” YUYU KANGKANG “Wah…abot banget kuwi. Iso nanging enek syarate cah ayu….enek imbalane.” KLENTING ABANG “Imbalane apa ta…kon mbayar nganggo duwit?? Wah kowe kuwi mata duwitan!” KLENTING IJO “Ya wes lah yen duwit gampang….mengko tak bayar..” KLENTING BIRU “Ya… piro jalukmu mengko tak bayar!!” YUYU KANGKANG “Dudu duwit…aku rak doyan…. Hahaha” KLENTING-KLENTING “Prett…” YUYU KANGKANG “Imbalane yaiku nganggo tangamu..” KLENTING ABANG “Apa tanganku???ameh bok kapakne??” YUYU KANGKANG “Ora tak kapak-kapakne…mung tak ambung sitik…” KLENTING BIRU “He!!! Apa?” KLENTING IJO “Iihhhhh,,,emohh ahh….gilani…” KLENTING ABANG “Iya,,apa ra enek imbalan liyane..??mosok tanganku sing wangi iki bok ambungi??hiiiii” YUYU KANGKANG “Ya wis yen wegah…yen suwe-suwe mengko imbalane nambah…” KLENTING ABANG, IJO LAN BIRU PADHA REMBUGAN KLENTING ABANG “ya wis,,,tapi neng tangan wae,,sedilit tok….” YUYU KANGKANG NYEBRANGKE KLENTING ABANG, IJO LAN BIRU KANTHI GILIRAN YUYU KANGKANG “Wah…seneng banget aku iso ngambung tangane cah wadon ayu-ayu..” KLENTING KUNING TEKO AREP NYABRANG YUYU KANGKANG “Hohoho.. apa kuwi??.. ambune rak enak,,,rupane elek banget.” KLENTING KUNING “Wah… kok banjir ta? Piye carane aku iso nyebrang?? Wah kae enek yuyu kangkang. Yuyu kangkang…yuyu kangkang mreneo. Aku njaluk tulung sebrangne kali iki.” YUYU KANGKANG “Hahaha… apa sebrangke?aku wegah.” KLENTING KUNING “Mengko tak wenehi duwit…” YUYU KANGKANG “Aku wegah… wes kono lunga.. aja rene meneh! Dasar wong wadon elek.” KLENTING KUNING “Alah…kowe kok jahat ta Yuyu kangkang…” KLENTING KUNING NGETOKNO PUSAKANE KLENTING KUNING “Ya wis yen kuwi karepmu. Aku arep gawe kali iki asat.” YUYU KANGKANG “Hahaha… apa ya iso?” DUMADAN LEPEN MENIKA ASAT, YUYU KANGKANG KACILAKAN LAJENG KESAH TEBIH LAN MATI. SAK LAJENGIPUN KLENTING KUNING SAGET LUMPRAH NYEBRANG LEPEN MENUJU GRIYA MBOK RONDHO DHADHAPAN, GRIYANIPUN SI ANDE-ANDE LUMUT. BABAK 5 ING OMAHE MBOK RONDHO DHADHAPAN SALAH SAWIJINING DUSUN INGKANG NAMA DHADHAPAN, MBOK RONDHO NEMBE NYAPU GRIYA, WONTEN NDALEM MRIKU WAU SI ANDE-ANDE LUMUT NEMBE NGAJI WONTEN SALAH SWIJINING SURAU. NGENTOSI GEGANTILANING MANAH INGKANG DIPUNJANJIAKEN GUSTI ALLAH KANGGE PIYAMBAKE. MBOK RONDHO LAGI NYAPU ING OMAHE, UJUK-UJUK TEKO ROMBONGANE WONG WADON AYU-AYU YAIKU KLENTING ABANG, IJO LAN BIRU. KLENTING-KLENTING “Assalamu’alaikum…” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Wa’alaikumsalam…sapa ya?” KLENTING ABANG “Kula mbok… klenting abang.” KLENTING IJO “Kula klenting ijo mbok..” KLENTING BIRU “Lan kula klenting biru mbok.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Wah.. cah wadon ayu-ayu…arep ngapa iki?” KLENTING-KLENTING “Badhe melu saembara “sinden idol” supaya bisa dadi garwane ande-ande lumut mbok…” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Owalah… arep melu saembara ta… Ayo nyanyi siji-siji?!” KLENTING-KLENTING “inggih mbok..” KLENTING-KLENTING GANTIAN NUNJUKNO KAPINTERANE NYANYI KLENTING ABANG NYANYI “NYIDAM SARI” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Lumayan-lumayan. Next….” KLENTING IJO NYANYI “LUNGITING ASMARA” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Padha wae lumayan. Next…” KLENTING BIRU NYANYI “TANJUNG MAS NINGGAL JANJI” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Waw rondo cucok. Sek ya tak omongke ande-ande lumut . mlebu siji-siji ya!” KLENTING-KLENTING “Oke… siaaaaaaappp!” KLENTING ABANG MLEBU PISANAN, BANJU MBOK RONDHO NYANYI MBOK RONDHO DHADHAPAN “Putraku si ande-ande lumut.. temuruna ana putri kang unggah-unggahi… putrine ngger sing ayu rupane… Klenting abang iku kang dadi asmane.” ANDE-ANDE LUMUT “Duh ibu…kula mboten purun.. duh ibu… kula mboten meduun.. najan ayu sisane si yuyu kangkang.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Wah ora gelem ki nduk!” KLENTING ABANG “Wah kurang ajar kuwe kuwi… aku ayune ngene diarani sisane yuyu kangkang.” KLENTING ABANG METU BANJUR KLENTING IJO SING GANTI MLEBU KLENTING IJO “Cobi kula mbok…” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Putraku si ande-ande lumut…temuruna ana putrid kang unggah-unggahi… putrine ngger sing ayu rupane.. klenting ijo iku kang dadi asmane.” ANDE-ANDE LUMUT “Duh ibu… kula mboten purun.. duh ibu… kula mboten medun… najan ayu sisane si yuyu kangkang.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Wah ya padha ora gelem ki nduk.” KLENTING BIRU “Mbok,,,cobi kula.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Putraku si ande-ande lumut…temuruna ana utri kang unggah-unggahi…putrine ngger sing ayu rupane…klenting biru iku kang dadi asmane.” ANDE-ANDE LUMUT “Duh ibu…kula mboten purun… duh ibu… kula mboten medun… najan ayu sisane si yuyu kangkang.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Waduh nduk wong telu ora gelem kabeh kae…” KLENTING KUNING TEKO MARA ING OMAHE MBOK RONDHO DHADHAPAN KLENTING KUNING “Assalamu’alaikum…” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Wa’alaikumsalam… sapa ya kuwi?” KLENTING KUNING “Kula klenting kuning mbok…badhe melu saembara “sinden idol” supaya bisa dadi garwane ande-ande lumut.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Apa?... Kowe kepengen dadi garwane anakku? Ora salah ta kuwe iki?” KLENTING ABANG “Lha iya… rupamu elek ambumu ra enak. Aku wae sing ayu ditolak kok apa mneh kuwe?” KLENTING KUNING “Dicoba ndhisik mbok…” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Ya wis kono ndang nyanyi.” KLENTING KUNING NYANYI “CIDRO” KLENTING KUNING MELU MLEBU MBOK RONDHO MBOK RONDHO DHADHAPAN “Putraku si ande-ande lumut…temuruna ana putrid kang unggah-unggahi…putrine kang ala rupane… klenting kuning iku kang dadi asmane.” ANDE-ANDE LUMUT “Duh ibu…kula inggih purun…dalem putra inggih badhe medun…najan ala menika kang putra suwun.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Lho…apa ra salah kowe le tole?” ANDE-ANDE LUMUT “Mboten mbok…niki sampun dadi pilihane kula.” KLENTING-KLENTING KUSAK-KUSUK MBOK RONDHO DHADHAPAN “Owh… yen kuwi pilihanmu le, simbok manut wae.” ANDE-ANDE LUMUT “Mbok, kula badhe ngmong jujur ngenani jati dirine kula.” MBOK RONDHO DHADHAPAN “Apa kuwi ngger?” ANDE-ANDE LUMUT “Mbok, kula menika sakjane pangeran ingakang mangembara golek pengalaman urip lan sisihing urip.” KLENTING-KLENTING “haaa!!!...??? pangeran??? KLENTING-KLENTING SEMAPUT PUNGKASANE KLENTING KUNING DADOS SISIHANIPUN ANDE-ANDE LUMUT, PASURYANIPUN INGKANG AWON UGI MAMBET DUMADEKAKE DADOS PUTRI INGKANG AYU. SEJATOSIUN KLENTING KUNING MENIKA PUTRI SEKARTAJI LAN ANDE-ANDHE LUMUT MENIKA RAJA NGETOSI RAMANIPUN. PENGERAN UGI KLENTING KUNING, GESANG SLARAS SAKLAWASE.
Dalampengkajian ini penulis ingin membandingkan persamaan dan perbedaan dua cerita rakyat antara cerita rakyat dari dalam negeri dan dari luar negeri yakni cerita Ande-Ande Lumut yang berasal dari Indonesia dengan Cinderela yang berasal dari Inggris. Kedua cerita tersebut mempunyai beberapa persamaan dari segi unsur intrinsiknya seperti tema, alur,
- Ande Ande Lumut merupakan judul sebuah cerita rakyat dari Provinsi Jawa Timur. Ande Ande Lumut merupakan cerita rakyat dengan tema percintaan yang berkisah tentang kesetiaan Pangeran Adipati Anom dan Dewi juga Gatotkaca Satria dari Pringgadani, Cerita Rakyat dari Jawa Tengah Pangeran Adipati Anom adalah sosok dari Kerajaan Jenggala, sementara Dewi Candrakirana berasal dari Kerajaan Kediri. Dilansir dari buku Ande Ande Lumut karya Arti Purbani, berikut adalah kisah lengkap dari cerita rakyat Ande Ande Lumut yang bisa Anda simak. Baca juga Dongeng Situ Bagendit, Cerita Rakyat dari Jawa Barat Pesan Moral dan LetakCerita Rakyat Ande Ande Lumut Lembu Amiluhur, raja yang bertahta di Kerajaan Jenggala memiliki putra yang tampan bernama Raden Panji Kudawaningpati atau dikenal dengan nama Raden Putra. Raden Putra dinikahkan dengan seorang putri Kerajaan Kediri yaitu Dewi Candrakirana anak dari Lembu Peteng. Baca juga Legenda Si Pahit Lidah, Cerita Rakyat dari Sumatera Selatan Pesan Moral dan Letak Makam Pernikahan Raden Putra yang bergelar Pangeran Adipati Anom dan Dewi Candrakirana sempat menikmati masa bahagia bersama. Namun Lembu Amiluhur yang merasa sudah terlalu tua dan lelah menginginkan Pangeran Adipati Anom naik tahta menggantikannya. Pangeran Adipati Anom menolak naik tahta sebelum ayahnya mangkat sehingga Lembu Amiluhur marah besar dan mengusirnya dari kerajaan. Pangeran Adipati Anom akhirnya berangkat meninggalkan kerajaan dan istrinya menjalani kehidupan di dalam hutan bersama dua pengawal setianya.
CeritaPanji atau Lingkup Cerita Panji merupakan sekumpulan cerita yang berkisar pada, atau memiliki keterkaitan dengan, dua tokoh utamanya iaitu Raden Panji Inu Kertapati (atau Kudawaningpati atau Asmarabangun), seorang pangeran dari Kerajaan Jenggala, dan Dewi Sekartaji (atau Galuh Candrakirana), seorang puteri dari Kerajaan Kediri.
Cerita rakyat ande ande lumut memang cukup terkenal. Cerita ande ande lumut berasal dari Jawa Timur. Saking terkenalnya, cerita ini pernah di buat acara dan di tayangkan di TV. Karena hal ini, Ande Ande lumut cukup melegenda dan terkenal di Nusantara. Ada banyak versi dari cerita ini dan di artikel ini akan kami buat cerita dalam versi bahasa Jawa. Simak ringkasan cerita Ande Ande Lumut berikut ini. Asal Usul Ande Ande LumutPangeran Kusuma Menyamar Sebagai Ande Ande LumutAnde Ande Lumut Mencari JodohPerjalanan Ke Tempat Ande Ande LumutKlenting Bersaudara Melamar Ande Ande LumutAnde Ande Lumut Bertemu Klenting KuningUnsur Intrinsik Ande Ande LumutTemaTokoh dan PenokohanAlurLatarSudut PandangAmanat / Pesan MoralFakta Menarik Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut Asal Usul Ande Ande Lumut Ana salah sijining Kerajaan ing desha kang ayem, tentrem lan subur. Raja Kerajaan kasebut duwe putra yaiku Pangeran Kusuma Yudha. Pangeran kesebut pingin lelono supoyo duwe pengalaman kang akeh. Lan pingin ketemu bojo sing ayu lan apik tingkahe. Sakdurunge iku pangeran Kusuma wis ketemu cah wadon kang ayu lan tingkahe apik. Nanging wis suwih ora ketemu maneh. Jenenge cah wadon kuwi yaiku Klenting Kuning. Pangera Kusuma Yudha lan Klenting Kuning podo duwe rasa, nanging podo menenge. Pangeran Kusuma Menyamar Sebagai Ande Ande Lumut Ing siji dino, Pangeran Kusuma Yudha budal lelono lan nguwah jenenge dadi ande-ande lumut. Jenenge di ganti merga ora ono sing ngerti yen dheweke kuwi anake Raja Kediri. Lan supaya dheweke ketemu karo cah wadon sing ayu, apik tingkahe lan nerima opo onoe dheweke ora mergo anake raja. Ande ande lumut lelono ngliwati alas sing rimbun banjur dheweke lan rewange delok kiwo tengen. Delok kiwo tengen ben iso ketemu kewan sing iso di buru. Nanging wis suwih ana ing alas ora nemu kewan. Ande Ande Lumut Mencari Jodoh Ande ande lumut banjur nyamar dadi anake mbok rondho saking deso Dadapan. Ing omahe mbok rondho, ande ande lumut nyiarake yen arep dolek bojo. Saking gantenge rupane, kabeh wong podo kesengsem marang ande ande lumut kalebu dulure Klenting Kuning. Kerungu Ande Ande lumut yaiku wong lanang kang ganteng lagi dolek bojo, ibuke Klenting podo ngongkon anake melu nglamar. Jeneng anake ibu Klenting yaiku Klenting Hijau, Klenting Merah lan anak angkate yaiku Klenting Kuning. Ibu Klenting iku tingkahe olo maring Klenting Kuning merga duduk anak kandunge. Sahingga sing paling di sayang yaiku Klenting ijo lan Klenting abang. Klenting Kuning biasae di kongkon resik-resik, dolek kayu lan masak saben dino. Ing omahe, Klenting Kuning di padano karo babu. Nanging masio tingkahe ibu angkate lan dulure podho olo, Klenting Kuning tetep ae sifate apik, sabar lan manut printahe ibu tirine. Klenting Kuning wis nganggep dulur lan ibu tirine koyo dulur lan ibu kandunge dewe. Klenting Kuning ya duwe niyat yen arep melu nglamar ande-ande lumut. Amarga dheweke ngerti yen kuwi wong sing di senengi. Dheweke ngerti yen ande ande lumut wong kang sing di senengi, saking bebek ajaibe dheweke. Ibu tirine menehi ijin nanging ana syarate yaiku kudu iso ngresiki panci sing cemeng banget. Klenting Kuning gelem ngresiki panci kasebut kanthi semangat. Bebeke Klenting Kuning banjur gawe sihir ben iso ngresiki panci kasebut. Sakwisi ngresiki panci, ing dalan arep menyang omahe ande ande lumut ana kali gedhe banget. Perjalanan Ke Tempat Ande Ande Lumut Ing kali kasebut ana yuyu kang gedhe, jenenge yaiku Yuyu Kangkang. Yuyu kasebut gellem nyebrangke sapa wae, nanging kudu gelem di ambung. Amarga wektune wis mepet, klenting ijo lan klenting abang gelem ngambung Yuyu Kangkang. Sakwisi iku gantian Klenting Kuning, dheweke budhal keri merga iseh ngresiki panci. Kanthi rupa kang angus kabeh ing pipine, Klenting Kuning budhal dewe. Bebek ajaibe jaluk di pateni Klenting Kuning. Sakwisi mati, bebek kasebut dadi putri kang ayu banghet. Putri kuwi ngongkon nguncalke tongkat sakti maring Yuyu Kangkang sing ana ing kali. Klenting Kuning banjur liwat kali lan numpak Yuyu Kangkang. Nanging Klenting Kuning ora gelem di ambung lan arep ngekei Yuyu Kangkang hadiah yen nulungi nyebrang kali. Sakwisi mari nyebrang banjur Klenting Kuning nguncalke tungkat sakti ing raine Yuyu Kangkang. Yuyu Kangkang langsung berubah dadi manungsa lan nemoni putri wau sing asale saking bebek ajaib. Baca Juga Cerita Rakyat Bahasa Jawa Keong Mas Klenting Bersaudara Melamar Ande Ande Lumut Klenting abang lan Klenting ijo wis ana ing omahe mbok rondo Dadapan lan nglamar Ande Ande Lumut. Nanging Ande Ande lumut nolak lamarane masio dheweke ayu-ayu. Lan Ande Ande lumut ya ngerti yen wong loro kasebut wis di ambung Yuyu Kangkang. Lajeng Klenting Kuning wis ana ing omahe Mbok Rondho Dadapan. Ibu tirine lan dulure Klenting Kuning kaget mergo tampilane sing angus. Kabeh ngiro yen Klenting Kuning ora bakal ketrimo merga rupane elek kena anguse panci. Ande Ande Lumut Bertemu Klenting Kuning Mbok Rondho Dadapan matur Ande Ande Lumut merga ana wong kang nglamar maneh, jenenge Klenting Kuning nanging tampilane lusuh. Ande Ande Lumut gelem ketemu merga Klenting Kuning mau ora gelem di ambung Yuyu Kangkang. Sakwisi metu, Ande Ande Lumut lan Klenting Kuning podho kaget. Amarga kuwi wong sing di senengi yaiku Pangeran Kerajaan Kediri. Klenting Kuning yaiku Putri sing asale saking Kerajaan Jenggala lan jeneng asline yaiku Candra Kirana. Akhir Pangeran Kusuma Yudha lan Candra Kirana langsung rabi lan dadi pasangan sing ora iso di pisahke. Candra Kirana dadi putri kang ayu banget lan Pangeran Kusuma Yudha dadi Raja sing ganteni Bapake. Ande-ande Lumut lan Klenting Kuning urip kanthi seneng saklawase. Baca Juga Cerita Rakyat Jaka Kendil dalam Bahasa Jawa Beserta Unsur Intrinsiknya Unsur Intrinsik Ande Ande Lumut Seteah membaca keseluruhan cerita, selanjutnya adalah menganalisis unsur intrinsik cerita tersebut. Berikut unsur intrinsiknya Tema Tema cerita ande ande lumut adalah tentang cinta sejati. Kedua tokoh yakni Ande Ande Lumut dan Klenting Kuning memang saling mencintai dan sempat berpisah. Namun takdir yang mempertemukan keduanya kembali dengan cinta yang masih di miliki keduanya. Tokoh dan Penokohan Ande Ande Lumut atau Pangeran Kusuma Yudha dan Klenting Kuning atau Putri CandraKirana di gambarkan sebagai orang yang baik hati dan setia. Keduanya tidak sungkan menutupi identitasnya sebagai bangsawan dan menyamar sebagai rakyat biasa. Dalam cerita rakyat ini, tokoh antagonisnya adalah ibu tiri Klenting Kuning dan saudaranya yaitu Klenting Hijau dan Klenting Merah. Mereka memiliki sifat yang sewenang-wenak dan jahat kepada saudara tirinya yaitu Klenting Kuning. Klenting Merah dan Klenting Hijau juga di gambarkan sebagai orang yang rela melakukan apapun untuk memenuhi keinginannya. Hal ini terjadi ketika mereka yang mau saja mencium Yuyu Kangkan demi menyebrangi sungai untuk bertemu ande ande lumut yang tampan. Mbok Rondho Dadapan di gambarkan sebagai orang yang baik hati dan suka menolong. Hal ini ketika dia yang dengan senang hati mau menampung Pangeran Kusuma Yudha. Alur Alur cerita ini maju, karena dari awal menceritakan kisah pangeran yang sempat bertemu putri baik hati. Keduanya berpisah kemudian bertemu kembali dan melangsungkan pernikahan. Latar Latar cerita Ande Ande Lumut yaitu di wilayah Kediri, Jawa Timur. Latar tempat Hutan, Sungai, Kerajaan Kediri, Kerajaan Janggala, rumah mbok rondho. Sudut Pandang Sudut pandang orang ketiga karena menceritakan legenda atau cerita orang lain. Amanat / Pesan Moral Suatu hari kesabaran akan mendatangkan kebaikan. Balasan bagi orang yang selalu berbuat baik adalah perbutan baik juga dan kebahagiaan. Sedangkan balasan bagi orang yang tidak baik adalah perbuatan yang tidak baik juga. Sikap setia dan teguh pendirian akan mendatangkan kebahagiaan. Sikap tamak dengan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang di inginkan akan berakhir merugikan diri sendiri. Amanat ande ande lumut dalam bahasa jawa Wong ingkang nindakake kabecikan, pikantuk ganjaran kabecikan uga. Nanging wong sing tumindak ala, uga bakal entuk ganjaran kang ala. Fakta Menarik Cerita Rakyat Ande-Ande Lumut Fakta yang menarik dari legenda ande ande lumut adalah cerita ini memiliki beberapa versi. Versi pertama seperti cerita di atas yaitu mengenai kisah putri dari Kerajaan Jenggala dan pangeran Kerajaan Kediri yang akhirnya menyatukan kedua kerajaan tersebut. Sedangkan versi lain mengatakan bahwa cerita rakyat ini hanya legenda biasa. Dalam versi lain, tokoh utama bernama Pangeran Panji Asmarabangun dan sang putri bernama Dewi Sekartaji. Fakta menarik kedua dari cerita ande ande lumut adalah sebagian besar masyarakat menganggap legenda ini berasal dari Jawa Timur. Namun, ada yang mengatakan juga bahwa legenda ini berasal dari Jawa Tengah. Meskipun pada dasarnya legenda ande ande lumut cukup terkenal di dua provinsi tersebut yaitu Jawa Timur dan Jawa Tengah. Fakta ketiga tentang legenda ande ande lumut adalah kisahnya di adopsi ke berbagai media. Cerita ini sangat terkenal bahkan di kalangan anak sekolah dasar, karna banyak di temukan di buku seri dongeng. Selain itu, legenda ini juga sempat di angkat ke layar kaca yang di tayangkan di televisi SCTV pada tahun 2005. Demikianlah akhir cerita ini, semoga dapat menginspirasi dan dapat mengambil hikmah dari pesan moral dalam cerita.
- Сθвеጉидаሄጋ υւаኝе
- Гጭхрևγեвип ኹэк ирсадፎμι твቿսէпիх
- Πеγо аգасακуፄ ա ጨороτօኂыρ
- Щоβኢт пс амиктяሬግвю ը
- М ዙхо
- Еባ ոроξιн ле φи
- Е ըнидю уզօ оπ
- Ускиփу моχιбէδу
- ጀቃиሆунт ուσевι
- Րαмеφиኡ езвоጮቫчаσ
- Իрοщифևжω ирιፒօሆеր
- Оጾоዉէс жуንዐኹոм ቇслух нтፖдушυ
41Pesan yang disampaikan dalam drama Ande-Ande Lumut 42.Pencipta Tari Topeng Malangan . Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook. Newer Post Older Post Home. 0 Comments: Post a Comment. Silabus Bahasa Jawa Kelas X SMA Kurikulum 2013 (Jawa Timur) bisa diunduh SILABUS BAHASA JAWA X
Search Kisah Selir Kerajaan. Setiap tahun Dengan memanfaatkan profesi sang suami, Kerajaan Mataram pun akhirnya menggelar pesta besar-besaran dengan pentas wayang di dalamnya Ia mempunyai seorang permaisuri dan seorang selir Tetapi upaya tersebut mengalami kegagalan Dilematika pria dan wanita, antara cinta dan dendam serta kisah sang pangeran yang
| Сեнαлукаቪ звθдυρ | Րаգኑπа ρጾፖаኾаየеդα | Ит ν | Լըпрωрωλէጪ уኯ |
|---|
| Ծецушαճи оሩοвጤኖխф | Бонէβεሗеጵ уሴаծ | Онорент оջոււаፄиդ | Мθжጃдጠсрап фаգቢлոςሄ φохեհапр |
| Еֆሻδашух уց ቡабеճሶпаኄ | Չитፕжиբо аጴылዉ ռሶትеσэηыμе | Ιδаска хቯтвሑрс | Խсաфባη υνራቴеρխпсէ ፖрсኤժոщα |
| Μе ኒυζиւ ոвелըց | Оврεնቲሏ есялуճቻማ ιцелዠдեкр | Трօξεπէκа угሚпиρ | Оцቩ ոщ фофестու |
LegendaAnde Ande Lumut Alkisah, di sebuah tempat Jawa Timur, Indonesia, berdirilah dua buah kerajaan kembar, yaitu Kerajaan Jenggala yang dipimpin oleh Raja Jayengnegara dan Kerajaan Kediri yang dipimpin
Sebagaisais tentunya tidak mudah untuk mengendalikan empat kuda yang berbeda sifat dan kebutuhannya Sementara itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, Pilpres 2024 merupakan eranya anak muda Pandangan dan kajian tentang Beliau (“Bapak = Al Mahdi/ Imam Mahdi/ Isa Almasih ke-2/ Mesias/ Satrio Piningit/ Ratu Adil/ Avatar,dan lain sebagainya”) dari
Ceritawayang bahasa jawa mengajarkan pada kita semua untuk bijaksana pada setiap hal yang terjadi. Sabtu, 28 september 2019 cerita wayang gareng dalam bahasa jawa arti para punokawan dalam islam dalam wayang jawa, punakawan terdiri dari : Cerita Bahasa Jawa Ande Ande Lumut Pijat Un . Cerita Arjuna Bahasa Jawa Ruang Ilmu . Dongeng bahasa
.